Suara.com - Orang yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap dua dosis, bisa mengurangi risiko 50 hingga 60 persen terinfeksi virus corona varian Delta. Bahkan jika pun terinfeksi, cenderung tanpa gejala dibandingkan orang yang tidak divaksinasi.
Fakta ini terungkap berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris, yang meneliti hampir 100.000 orang yang menjalani tes swab Covid-19 antara 24 Juni dan 12 Juli 2021.
Dari orang yang menjalani tes itu, 527 orang dinyatakan positif virus corona, dan 254 di antaranya terinfeksi varian Delta yang sangat menular.
Melalui data penelitian itu, peneliti menemukan orang divaksinasi Covid-19 lengkap dua dosis, hanya berisiko 49 persen terinfeksi virus corona tanpa gejala. Sisanya 59 persen orang yang sudah divaksinasi cenderung tidak tertular virus corona.
Sayangnya temuan ini belum ditinjau dan dikritisi peneliti lain, tapi pracetaknya sudah dipublikasi tim peneliti dari Imperial College London.
"Temuan ini mengonfirmasi data kami sebelumnya, yang menunjukkan dua dosis vaksinasi memberikan perlindungan baik terhadap infeksi varian Delta," ujar Paul Elliott, Direktur Penelitian Imperial's School of Public Health, mengutip Live Science, Kamis (5/8/2021).
Penelitian ini juga menemukan jika orang yang divaksinasi rerata memiliki jumlah virus yang lebih sedikit, yang berarti kemungkinan orang yang divaksinasi menularkan virus cenderung lebih kecil.
Data ini sangat berbeda dengan penelitian yang dipublikasi Pusat Pengendalian dan Penularan Penyakit atau CDC Amerika yang mengatakan bahwa varian Delta membuat orang yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi membawa jumlah virus yang sama.
"Varian Delta diketahui memang sangat menular, tapi kami dapat melihat pada data kami jumlah virus cenderung lebih sedikit setelah divaksinasi, tapi data lain menunjukkan yang sebaliknya," ungkap Steven Riley, Profesor Penyakit Menular di Imperial College London.
Baca Juga: Dear Antivaksin, Jennifer Aniston Sebut Vaksinasi Kewajiban Moral!
Sehingga kata dia, sangat penting mengetahui fakta sebenarnya, karena bisa memprediksi dan membantu penularan virus pada orang yang divaksinasi serta yang belum divaksinasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern