Suara.com - Ibu hamil sudah dibolehkan untuk disuntik vaksin Covid-19. Bahkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menganjurkan ibu hamil menyegerakan vaksinasi tersebut.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI prof. Zubairi Djoerban, Sp.PD., mengatakan bahwa ibu hamil lebih mungkin mengalami gejala parah saat terinfeksi Covid-19 daripada perempuan yang tidak hamil.
"Gejala parah ini dalam arti Sang Ibu memerlukan rawat inap, perawatan intensif, atau bahkan ventilator. Selain itu, ibu hamil dengan Covid-19 juga berisiko lebih tinggi alami kelahiran prematur dibandingkan dengan ibu hamil tanpa Covid-19," jelas prof Zubairi dikutip dari tulisannya di Twitter pribadinya, Senin (9/8/2021).
Seperti yang terjadi di Blitar beberapa waktu lalu, lanjut prof Zubairi. Di kota tersebut terdapat 15 ibu hamil berusia 30-35 tahun meninggal setelah terinfeksi Covid-19.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam tersebut, banyak dari para ibu itu yang meninggal karena datang terlambat ke rumah sakit dan sudah tidak bisa dibantu dengan ventilator.
"Yang jadi sorotan, sebanyak 61 persen ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia itu diketahui tanpa gejala. Sehingga, Sang Ibu tidak merasa bahwa mereka terinfeksi dan tidak mengetahui mereka memiliki Covid-19," ucapnya.
Dari data Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tercatat, ada 536 ibu hamil yang positif Covid-19 sejak April 2020 hingga April 2021. Setengah dari jumlah itu diketahui tak bergejal. Namun dengan angka kematian mencapai 3 persen.
Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk menyegerakan disuntik vaksin Covid-19.
Terkait efek samping yang bisa terjadi, prof Zubairi mengatakan, beberapa studi yang masih terbatas telah membuktikan bahwa tidak ditemukan masalah pada ibu dan bayinya pasca-vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Vaksinasi Merdeka Sudah Sasar 70 Persen Warga Kecamatan Makasar Jaktim
Sehingga vaksin dianggap tidak berisiko bagi ibu dan bayinya. Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa orang menyusui dan telah menerima vaksin mRNA Covid-19 memiliki antibodi dalam ASI, yang juga dapat membantu melindungi bayi.
Untuk bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 bagi ibu hamil terpenting, kata prof Zubairi, usia janin minimal 13 minggu.
"Kemudian tekanan darah di bawah 140/90 mmHg, tidak memiliki gejala preeklamsia, alergi berat dan penyakit penyerta, seperti jantung," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru