Suara.com - Update Covid-19 global mencatat ada 204 juta kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia. Selain itu, jumlah kematian juga ikut bertambah, menjadi 4.31 juta jiwa.
Dikutip dari worldometers.info, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 518.017 infeksi dalam 24 jam terakhir, dengan angka kematian juga bertambah 7.915 jiwa.
Belum banyak perubahan dari negara-negara yang mendominasi laporan kasus baru juga kasus kematian baru.
Laporan kasus baru paling banyak masih terjadi di Amerika Serikat dengan jumlah 98.428 kasus. Sementara angka kematian harian masih didominasi Indonesia dengan 1.475 jiwa.
Meski begitu, lonjakan kasus baru dan kematian harian juga terlihat di Iran. Pemerintah setempat bahkan mengatakan bahwa satu orang di Iran meninggal akibat Covid-19 setiap dua menit.
Negara dengan kondisi Covid-19 paling parah di Timur Tengah itu telah melaporkan rekor baru kematian harian dengan jumlah 588 jiwa.
Pihak berwenang mengeluhkan penerapan jaga jarak sosial yang buruk di masyarakat Iran. Media pemerintah mengatakan rumah sakit di beberapa kota telah kehabisan tempat tidur untuk pasien baru.
Sementara beberapa pengguna media sosial juga mengkritik program vaksinasi yang lambat, dengan hanya sekitar 4 persen dari 83 juta populasi.
Total kematian Covid-19 di Iran kini telah mencapai 94.603 jiwa, data kementerian Kesehatan setempat.
Baca Juga: Dipecat! Diduga Perawat Suntik Kosong Peserta Vaksinasi Covid-19 di Jakarta
Sementara kasus meningkat hingga 40.808 dalam 24 jam terakhir. Membuat total kasus Covid-19 di Iran menjadi 4.199.537 kasus, terbanyak ketiga di Asia.
"Setiap dua detik, satu orang terinfeksi di Iran dan hampir setiap dua menit, satu orang meninggal karena virus corona," demikian dilaporkan TV pemerintah, dikutip dari Reuters.
Presiden baru Iran Ebrahim Raisi, yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 buatan sendiri, telah mendesak para pejabat untuk mempercepat vaksinasi dengan menggunakan semua cara yang diperlukan untuk mengendalikan pandemi.
Mencoba percepat vaksinasi menggunakan dosis impor serta suntikan COVIran Barakatnya.
Iran juga berpartisipasi dalam skema COVAX, yang dijalankan oleh aliansi GAVI dan Organisasi Kesehatan Dunia, yang bertujuan untuk mengamankan akses yang adil bagi negara-negara miskin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan