Suara.com - Seseorang yang mengalami penyakit lepra menandakan dirinya telah terinfeksi bakteri Mycobacterium leprae. Infeksi akut tersebut bisa terjadi pada kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernapasan atas juga mata.
Khusus infeksi yang terjadi pada mata, pasien lepra berisiko alami lagoftalmus paralisis jika tidak mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Dokter spesialis mata Dr. dr. Yunia Irawati, Sp.M(K)., menjelaskan, lagoftalmus paralisis merupakan ketidakmampuan kelopak mata untuk menutup secara sempurna.
"Lagoftalmus paralisis yang tidak segera ditangani menyebabkan kerusakan sel goblet pada bagian konjungtiva (lapisan tipis pelindung area putih mata atau sklera). Apabila permukaan konjungtiva terus menerus terbuka, terjadilah ketidakstabilan lapisan air mata yang memicu mata kering," jelas dokter Yunia dalam webinar daring, Senin (9/8/2021).
Komplikasi okular lagoftalmus paralisis itu yang membuat penyandang lepra tidak mampu merapatkan kelopak mata atau menutup dengan sempurna. Jika dibiarkan dalam waktu lama, kondisi itu bisa memunculkan risiko infeksi yang secara berkelanjutan dan berdampak kebutaan.
"Meski prevalensinya sangat bervariasi pada setiap pasien, tetapi lagoftalmus paralisis berpotensi terjadi pada penderita dengan beberapa faktor risiko. Seperti berusia lebih dari 15 tahun saat terdiagnosis lepra, menderita lepra lebih dari setahun, dan mengalami kelelahan fisik, imbuhnya.
Penyakit lepra bisa ditularkan antar manusia melalui kontak langsung dengan kulit dalam jangka waktu yang lama. Lepra secara endemis ditemukan di negara berkembang, terutama yang berada di wilayah tropis dan sub tropis.
Sementara itu, jumlah kasus lepra di Indonesia saat ini telah sebanyak 17.439 pada 2019. Naik 2,48 persen dari tahun sebelumnya.
"Indonesia menjadi negara dengan penyandang lepra terbanyak ketiga setelah India dan Brazil," kata dokter Yunia.
Baca Juga: Awas, Pakai Lensa Kontak Saat Mandi Berisiko Alami Kebutaan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan