Suara.com - Penglihatan buram menandakan adanya masalah pada kesehatan mata. Biasanya, penglihatan buram ditandai dengan kesulitan membaca. Lalu, apakah memakai kacamata adalah solusinya?
Dilansir laman Smarterhealth.id, dr. David Chan dari Paragon Medical Singapura dan Royal Square Medical Centre Singapura mengatakan ada dua penyebab utama mengapa penglihatan buram, yakni mata kering dan presbyopia.
Mata kering menurutnya lazim terjadi ketika mata terlalu lelah, bisa karena membaca atau menggunakan gadget. Hal ini disebabkan oleh mata yang berkedip lebih sedikit ketika berkonsentrasi, dan membuatnya kering.
"Ini bisa menyebabkan beberapa gejala, misalnya merasa atau melihat ada selaput menutupi mata, pandangan kabur, rasa seperti ditusuk, atau berair, contohnya," tutur dr. Chan.
Penyebab lain penglihatan buram adalah presbyopia atau yang dikenal sebagai penyakit mata tua. Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kemampuan melihat berkurang perlahan-lahan di usia tua.
Penyaki ini biasa dialami oleh orang-orang yang sudah berusia di atas 40 tahun.
"Anda perlu kacamata baca untuk bekerja. Sayangnya, presbyopia merupakan kondisi mata alami yang terjadi seiring pertambahan usia, biasanya saat usia 40-an," paparnya lagi.
Untuk mengatasi mata kering, dr. Chan mengatakan bisa menggunakan teknik 20-20-20. Tekni ini membatasi penggunaan mata untuk membaca atau menggunakan gadget selama 20 menit, yang diikuti dengan istirahat selama 20 detik sembari memandangi objek yang letaknya 20 kaki (sekitar 6 meter) dari Anda.
"Dengan beristirahat lebih banyak, juga menggunakan pelumas tetes mata akan membuat mata dan otot mata Anda istirahat," paparnya.
Baca Juga: Pengobatan Tarsorafi Mata Jadi Solusi Hemat Biaya Bagi Pasien Lepra
Sementara untuk mengatasi presbyopia, memakai kacamata adalah solusi yang paling utama. Namun jika Anda tidak betah menggunakan kacamata, solusi lain adalah melakukan operasi LASIK.
"Temui dokter mata untuk memastikan mana di antara opsi tersebut yang cocok dengan mata Anda," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Penggunaan Dolar AS Mulai Ditinggalkan, Indonesia-Jepang Pilih Mata Uang Lokal
-
4 Maskara yang Mengandung Serum untuk Rawat Bulu Mata, Harga Terjangkau!
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia