Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia atau menteri KemenPPPA Bintang Puspayoga, mengatakan bagaimana satu dari tiga perempuan berusia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan seksual selama hidupnya.
Angka tersebut didapat dari Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional yang dilakukan pada tahun 2016 lalu.
Untuk itu, Menteri Bintang membentuk Program Kelompok Kerja Desa atau Kelurahan Damai guna mencegah kekerasan berbasis gender, terutama kekerasan pada perempuan.
Dalam acara Gerakan Nasional untuk Indonesia Damai, Adil dan Setara, Selasa (10/8/2021), ia berharap program tersebut dapat terus sejalan dengan visi pemerintah Indonesia.
"Saya mengapresiasi program ini untuk mencegah kekerasan dan mempromosikan keadilan dan perdamaian gender, yang masih sejalan dengan Pemerintah," ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut Menteri Bintangm, perempuan bisa diberdayakan secara ekonomi dan ikut dalam proses pengambilan keputusan.
"Ini menjadi upaya bersama agar perempuan tidak dijadikan objek pembangunan saja. Melainkan bisa terlibat dalam proses pengambilan keputusan," ungkap Menteri Bintang lebih lanjut.
Ini juga dapat menjadi upaya intervensi mendukung keadilan gender hingga ke tingkat desa.
"Pemberdayaan perempuan dan anak berharap bisa sampai ke tingkat desa. Karena ini merupakan upaya bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak," ungkap Menteri Bintang.
Baca Juga: Menteri Bintang Puspayoga Ajak Anak-anak Sukseskan Vaksinasi, Begini Caranya
Selain itu, ia berharap perempuan bisa mengambil peran sebagai pemimpin, menjadi penggerak pembangunan ekonomi, sosial, politik, dan budaya di desa.
"Dengan demikian, kami terbuka dalam segala bentuk sinergi, kerja sama, dan kolaborasi terhadap program Kelompok Kerja Kelurahan Desa Damai, dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk ke depannya," tambahnya.
Menteri Bintang melanjutkan, masalah ketimpangan gender merupakan tugas yang harus dibenahi Pemerintah.
Maka dari itu, Pemerintah berkomitmen untuk terus berjuang agar tidak ada kesenjangan dengan memberikan hak-hak perempuan.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus berjuang, dengan memberikan hak dan perlindungan pada perempuan di Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah