Suara.com - Diet vegan muncul dengan berbagai metode, salah satu yang cukup populer adalah asupan vegan mentah. Salah satu keunggulan utama dari pola makan vegan mentah adalah menghilangkan makanan olahan.
Melansir dari Health, sebuah meta-analisis tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa asupan makanan ultra-olahan yang lebih tinggi terkait dengan hasil kesehatan yang merugikan, termasuk kelebihan berat badan, obesitas, penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, sindrom iritasi usus, dan depresi.
Orang yang melakukan diet vegan mentah memprioritaskan makanan nabati utuh dan percaya bahwa memasak makanan pada suhu yang lebih tinggi menghancurkan nutrisi, serta enzim yang membantu pencernaan.
Memang benar bahwa beberapa nutrisi berkurang saat sayuran dimasak, penelitian juga menunjukkan bahwa pemanasan juga meningkatkan ketersediaan dan penyerapan beberapa antioksidan.
Secara keseluruhan, tidak banyak penelitian mengenai hasil kesehatan yang terkait dengan pola makan vegan mentah. Satu penelitian yang lebih lama menemukan bahwa konsumsi vehan mentah dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup mental dan emosional.
Kecemasan berkurang 18,6 persen dan stres yang dirasakan berkurang 16,4 persen. Selain itu, peringkat peserta tentang seberapa baik mereka merawat diri mereka sendiri meningkat.
Namun ada konsekuensi tersediri bagi orang yang diet vegan mentag. Menjadi vegan isa mengalami kurangnya nutrisi tertentu, seperti vitamin D dan B12, zat besi, seng, dan kalsium. Hal ini terutama berlaku pada pola makan vegan mentah karena pilihan memasak terbatas.
Sebuah makalah tahun 2019 yang diterbitkan di Advanced Research in Life Sciences mencatat bahwa seorang vegan mentah mungkin juga tidak memiliki cukup protein, selenium yang diperlukan untuk fungsi tiroid, produksi DNA, dan perlindungan sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan infeksi.
Mereka juga mungkin kekurangan asam lemak omega-3 asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA) yang melawan peradangan.
Baca Juga: 7 Potret Tash Peterson, Aktivis Vegan Kontroversial yang Tuang Darah di KFC
Studi lain yang lebih lama menemukan bahwa di antara sekelompok kecil sukarelawan, pola makan nabati mentah dikaitkan dengan massa dan kepadatan tulang yang rendah. Dan jangka panjang, pola makan vegan mentah telah terbukti memicu amenore parsial hingga lengkap, hilangnya periode menstruasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat