Suara.com - Age-Related Macular Degeneration (AMD) atau degenerasi makula terkait usia merupakan penyakit mata progresif yang menyebabkan hilangnya penglihatan dengan cepat, bahkan bisa menimbulkan kebutaan.
Penyakit AMD memengaruhi makula, area pusat retina di belakang mata. Makula berperan penting dalam penglihatan sentral untuk membedakan detail saat membaca, menulis hingga melihat wajah seseorang.
Tercatat sebanyak 90 persen dari kasus kehilangan penglihatan berat pada pasien AMD, disebabkan oleh wet-AMD, kondisi lebih lanjut dari AMD.
Wet-AMD ditandai dengan pertumbuhan pembuluh darah abnormal di bawah makula. Pembuluh darah tersebut sangat halus, serta rentan bocor cairan dan darah hingga masuk ke lapisan makula. Gangguan tersebut membentuk jaringan parut yang menghambat fungsi sel retina.
"Jika wet-AMD tidak diobati, akan terjadi kerusakan sel sel photo reseptor secara permanen, jadi penderita akan mengalami kebutaan yang irreversible, permanen tidak bisa kembali ke normal," ujar dr. Elvioza, SpM(K) pada kegiatan media briefing yang diselenggarakan oleh Novartis Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Sehingga, penting bagi pasien penderita wet-AMD untuk datang ke dokter sesuai jadwal dan mengikuti arahan dokter.
"Sayangnya, banyak pasien yang baru memeriksakan matanya setelah kondisinya memburuk. Untuk itu, penting mengenali gejala awal wet-AMD sehingga pemeriksaan dini dapat segera dilakukan,” jelas dr. Elvioza.
Karena menyerang makula, yang terancam adalah fungsi penglihatan dari ringan hingga berat. Beberapa gejala dari we-AMD antara lain:
- penglihatan buram
- penurunan sensitivitas kontras
- titik hitam di pusat penglihatan (skotoma)
- penglihatan bergelombang (metamorfopsia)
Wet-AMD termasuk penyakit degeneratif yang muncul seiring bertambahnya usia. Kelompok lansia berumur 50 tahun ke atas berisiko mengalami penyakit ini. Selain usia, penyakit wet-AMD dipengaruhi pula oleh beberapa faktor risiko lain seperti merokok, pola makan yang buruk, kurang olahraga, paparan sinar matahari, serta riwayat keluarga dengan AMD.
Baca Juga: Pil KB Bisa Kembangkan Risiko Kebutaan Pada Perempuan?
Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa AMD adalah salah satu penyebab kebutaan terbesar secara global. Pada tahun 2020, terdapat 1,8 juta kasus kebutaan global yang disebabkan oleh AMD. Sebanyak 90 persen dari kasus kehilangan penglihatan berat pada pasien AMD, disebabkan oleh wet-AMD.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia