Suara.com - Saat ini banyak masyarakat yang mencari vaksin Covid-19 paling efektif untuk melawan varian delta. Seperti banyak diketahui, varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, sejauh ini merupakan jenis virus corona paling dominnan di berbagai bagian dunia, termsuk Indonesia.
Terbaru, sebuah studi mengungkapkan bahwa vaksin Pfizer mungkin kurang efektif daripada vaksin Moderna terhadap varian Delta.
Sebuah studi baru dari Mayo Clinic telah menemukan vaksin Covid-19 Pfizer hanya 42 persen efektif terhadap varian Delta dibandingkan dengan vaksin Moderna yang 76 persen efektif.
Penelitian tersebut berlangsung di Minnesota, Amerika Serikat yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang tumbuh dari prevalensi 0,7 persen pada Mei menjadi lebih dari 70 persen pada Juli.
Studi tersebut, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, diterbitkan di MedRxiv dan mengumpulkan data dari sekitar 25.000 warga Minnesota pada periode Januari hingga Juli.
Ditemukan bahwa vaksin-vaksin tersebut mulai menurun efektivitasnya seiring dengan berjalannya tahun dan ketika varian menjadi dominan.
Para peneliti menulis di makalah: “Meskipun uji klinis dan studi dunia nyata telah menegaskan efektivitas dan keamanan vaksin COVID-19 yang disahkan FDA, laporan tentang infeksi terobosan dan kemunculan varian baru yang terus-menerus menyoroti perlunya memantau dengan cermat efektivitas vaksin. vaksin ini.
“Di sini kami membandingkan efektivitas dua vaksin mRNA penyandi protein Spike full-length dari Moderna dan Pfizer/BioNTech di Sistem Kesehatan Mayo Clinic dari waktu ke waktu dari Januari hingga Juli 2021, di mana varian Alpha atau Delta sangat lazim.
Mereka menambahkan, bahwa kedua vaksin sangat efektif selama periode penelitian ini terhadap infeksi SARS-CoV-2. Namun pada bulan Juli, efektivitas terhadap infeksi jauh lebih rendah untuk vaksin Moderna dengan pengurangan efektivitas yang lebih nyata untuk Pfizer.
Baca Juga: Uji Coba Vaksin COVID-19 Pada Anak, Moderna Tambah Jumlah Partisipan
“Khususnya, prevalensi varian Delta di Minnesota meningkat dari 0,7 persen pada Mei menjadi lebih dari 70 persen pada Juli sedangkan prevalensi varian Alpha menurun dari 85 persen menjadi 13 persen selama periode waktu yang sama.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial