Suara.com - Disfungsi ereksi salah satu masalah seksual pada pria yang sebaiknya jangan diabaikan. Karena, disfungsi ereksi bisa menjadi pertanda suatu kondisi yang menyeramkan dan berpotensi mengancam jiwa.
Umumnya, disfungsi ereksi ini paling sering menyerang pria usia 40 tahun ke atas. Tapi, masalah seksual ini nampaknya meningkat selama pandemi virus corona Covid-19 ini.
Disfungsi ereksi ini bisa menjadi salah satu gejala masalah kesehatan serius yang membutuhkan perawatan medis atau peringatan dini dari kondisi serius lainnya di masa mendatang.
Christos Vasilakos, direktur dan terapis seks di International Andrology, pun sepakat bahwa kualitas ereksi bisa menjadi salah satu indikator kesehatan pria yang terbaik.
"Bukan berarti kondisi kesehatan Anda baik-baik aja jika mampu ereksi dengan baik. Tetapi, orang yang mengalami disfungsi ereksi memiliki kemungkinan besar masalah kesehatan lainnya," kata Christos Vasilakos dikutip dari The Sun.
Christos Vasilakos, mengatakan disfungsi ereksi pada pria bisa berkaitan dengan masalah kesehatan serius, antara lain:
- Penyakit jantung atau kardiovaskular
- Tekanan darah tinggi
- Sindrom metabolik
- Diabetes
- Kadar testosteron yang rendah.
Ia pun menyarankan orang yang mengalami disfungsi ereksi harus segera mencari pengobatan dan mengetahui penyebabnya. Karena, menunda masalah seksual ini berlarut-larut hanya akan semakin memperburuk kondisinya. Anda harus konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, orang dengan disfungsi ereksi juga harus berusaha meningkatkan kondisi kesehatannya secara umum dengan mengonsumsi makanan sehat, olahraga dan tidur cukup.
"Janganlah berdiam saja. Anda harus menganggap masalah disfungsi ereksi ini sebagai kondisi serius, karena bisa menjadi tanda peringatan masalah kesehatan serius lainnya," jelasnya.
Baca Juga: Studi Ini Sebut Bayi yang Lahir Selama Pandemi Virus Corona Punya IQ Rendah, Kok Bisa?
Jika Anda mengalami disfungsi ereksi sesekali, mungkin itu bukan pertanda serius. Tapi, disfungsi ereksi yang berkelanjutan dan terjadi sangat sering jangan diabaikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!