Suara.com - Meski pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir dua tahun, namun virus corona varian delta berhasil membuat sistem rumah sakit di Indonesia kalang kabut.
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) juga fasilitas obat dan oksigen menjadi tantangan utama yang harus dihadapi fasilitas layanan kesehatan dalam mengobati pasien Covid-19.
"Lonjakan yang tiba-tiba karena dampak varian kemarin memang luar biasa. Walaupun kami sudah siap secara alat tapi tantangannya bukan hanya dari fasilitas tapi satu juga SDM," kata CEO Primaya Hospital Leona A. Karnali dalam webinar ulangtahun Primaya Hospital ke-15 tahun, Rabu (25/8/2021).
Leona menambahkan, lonjakan pasien selama puncak penyebaran virus corona beberapa minggu lalu mencapai 10 kali lipat. Kondisi tersebut memaksa rumah sakit harus cepat beradaptasi di tengah tenaga kesehatan yang juga terbatas jumlahnya.
"Tiba-tiba harus membantu pasien yang jumlahnya kemarin mungkin cuma 10 lalu tiba-tiba jadi 100. Jadi harus cepat sekali berubah dan meningkatkan kemampuan masing-masing," ucapnya.
Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 tersebut juga tentu mempengaruhi ketersediaan fasilitas, mulai dari tempat tidur, obat-obatan, hingga pasokan oksigen.
Meski begitu, Leona bersyukur adanya kerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak untuk menangani berbagai tantangan tersebut.
"Kemarin juga sempat masalah fasilitas yang kita harus perjuangkan, masalah oksigen, masalah obat-obatan. Tapi sudah kita lalui semuanya dengan baik, bekerjasama dengan pemerintah untuk semua bisa kita lalui. Tantangannya sebetulnya banyak, tapi terbesarnya adalah SDM," ucapnya.
Tantangan mengenai SDM itu, menurut Leona, cukup teratasi dengan adanya layanan telemedicine dari Primaya Hospital. Ia mengatakan bahwa selama pandemi, layanan daring tersebut banyak digunakan oleh pasien Covid-19 yang tengah mengalami isolasi mandiri di rumah maupun di hotel.
Baca Juga: Limbah Medis Covid-19 Disebut Bisa Jadi Ancaman Baru Krisis Iklim
Fasilitas tersebut memungkinkan pasien tetap terhubung dengan dokter spesialis tanpa harus tatap muka ke rumah sakit ataupun dokter yang datang ke lokasi pasien.
"Tidak mungkin juga dokter ke rumah-rumah, karena pada saat itu juga pandemi, SDM sangat ketat jumlahnya dan kami juga harus memproteksi para nakes. Sehingga adanya telemedicine itu sangat membantu," ujarnya.
Namun bukan hanya bermanfaat bagi pasien Covid-19, layanan telemedicine juga berguna bagi pasien non-covid yang sebelum pandemi memang telah rutin lakukan pemeriksaan kesehatan akibat penyakitnya.
"Kami juga banyak membantu pasien yang mempunyai penyakit jangka panjang, seperti jantung, diabetes, itu juga kami bantu melalui telemedicine," kata Leona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar