Suara.com - Update Covid-19 global hari ini mencatat penambahan kasus infeksi yang masih terjadi di seluruh dunia. Di sisi lain, program vaksinasi Covid-19 juga terus digencarkan.
Hanya saja di Jepang, sebanyak 1,63 juta dosis vaksin Moderna setop digunakan setelah adanya laporan kontaminasi lot vaksin. Hal ini diungkap Kementerian Kesehatan Jepang dan produsen obat Takeda pada Kamis (26/3/2021).
Takeda adalah produsen obat yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi suntikan vaksin Moderna di Jepang, yang menerima laporan dari pusat vaksinasi.
"Ditemukan zat asing dalam botol vaksin Moderna yang belum dibuka dari lot tertentu," terang Takeda diwartakan Channel News Asia.
Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan Jepang, Takeda akhirnya memutuskan menunda dan menangguhkan penggunaan vaksin dengan lot tertentu, sejak 26 Agustus 2021.
Sayangnya, hingga saat ini Moderna belum menyampaikan tanggapannya terkait hal ini.
Takeda juga tidak merinci lebih lanjut apa jenis kontaminasi zat asing yang dimaksud dalam vaksin Moderna. Namun bisa dipastikan, sejauh ini belum ada laporan masalah kesehatan yang muncul terkait hal ini.
Sementara itu, sebanyak 43 persen populasi Jepang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dua dosis vaksin Covid-19.
Meski begitu, Jepang juga sedang berjuang melawan lonjakan rekor kasus virus corona varian Delta yang lebih menular. Tidak kurang dari 15.693 orang meninggal dunia di Jepang akibat tertular Covid-19.
Baca Juga: Diizinkan Operasional, Mal di Palembang Tak Terapkan Wajib Kartu Vaksin COVID-19
Mayoritas negara di dunia masih berperang melawan pandemi Covid-19, data Worldometers, Kamis (26/8/2021) tercatat 214 juta warga dunia sudah terinfeksi Covid-19.
Dari total kasus infeksi itu nyaris 4,5 juta warga dunia meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Bersyukur, kini sudah ada 192 juta orang yang berhasil dinyatakan sembuh dari infeksi SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19.
Saat ini di dunia ada 18,1 juta kasus Covid-19 aktif, atau mereka yang masih bisa menularkan virus kepada orang lain. Dari total ini 18 juta orang bergejala ringan atau tanpa gejala. Sisanya ada 113 ribu orang dalam kondisi serius atau sedang kritis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien