Suara.com - Para ilmuwan yang mempelajari asal-usul virus corona COVID-19 untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperingatkan bahwa peluang untuk melakukan studi lebih lanjut tentang bagaimana virus itu muncul "menutup dengan cepat".
Tim ilmuwan internasional melakukan perjalanan ke China selama 28 hari pada bulan Januari untuk berbicara dengan para profesional. Mereka mengunjungi institusi untuk memahami wabah pertama virus corona di Wuhan, China pada bulan Desember 2019.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Maret, tim tersebut mengatakan bahwa virus itu kemungkinan besar menular ke manusia dari hewan dan skenario kebocorannya dari laboratorium “sangat tidak mungkin”.
Para ilmuwan menulis di Nature pada hari Rabu bahwa laporan Maret itu "dimaksudkan untuk menjadi langkah pertama dalam proses yang terhenti." Demikian seperti dilansir dari Euronews.
"Tim China dulu dan masih enggan untuk membagikan data mentah (misalnya, pada 174 kasus yang diidentifikasi pada Desember 2019), dengan alasan kekhawatiran atas kerahasiaan pasien," kata para ilmuwan.
Mereka juga menunjukkan bahwa dalam pandangan mereka hipotesis bahwa virus melompat dari hewan ke manusia memiliki lebih banyak bukti untuk mendukungnya daripada teori kebocoran laboratorium.
Mereka diperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk melakukan survei antibodi, misalnya, dan banyak peternakan satwa liar China juga telah ditutup sebagai tanggapan terhadap pandemi, kata mereka, dengan pemusnahan hewan.
Komentar itu diterbitkan ketika media AS melaporkan bahwa laporan intelijen yang diperintahkan oleh Presiden Joe Biden tentang asal-usul virus tidak meyakinkan.
China telah menanggapi dengan menuduh AS mempolitisasi masalah ini, AP melaporkan.
Baca Juga: Dibantu Pengusaha, Kemenkes Akan Bangun 50 Unit Generator Oksigen di Daerah
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?