Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengakui bahwa banyaknya jumlah alat tes antigen dalam negeri berkontribusi dalam penurunan tarif atas rapid diagnostic test (RDT) antigen.
Saat ini pemerintah menetapkan harga batas atas rapid test antigen yaitu Rp99 ribu di pulau Jawa-Bali, dan Rp109 ribu untuk daerah lainnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes Profesor Abdul Kadir, banyaknya alat rapid test antigen produksi dalam negeri, jadi bahan pertimbangan pemerintah melakukan perhitungan ulang tarif pelayanan tes cepat untuk Covid-19 tersebut.
"Perhitungan ulang ini mengacu pada dasar harga yang ada dalam e-katalog, kita juga tidak membedakan rapid test antigen di dalam luar negeri," ujar Profesor Abdul dalam konferensi pers, Rabu (1/9/2021).
Hal ini juga dibenarkan Direktur Pengawasan Bidang Pertahanan dan Keamanan BPKP, Faisal yang menemukan di pasaran sudah banyak alat tes antigen dalam negeri yang dijual dan bersaing dengan buatan luar negeri.
Faisal juga memastikan jika kualitas alat antigen dalam negeri tidak kalah bagus dengan yang diproduksi di luar negeri. Namun yang harus jadi catatan, kapasitas produksi antigen dalam negeri bisa lebih diperbanyak, agar dapat bersaing di pasaran.
"Sebelum ini, kita juga melihat di pasar, harga yang turun karena produksi antigen dalam negeri, dan kami yakin dengan penetapan harga sekarang yang jauh lebih murah, tapi kualitas tidak kalah bagusnya," pungkas Faisal.
Sementara itu, penurunan tarif rapid test antigen ini sudah meliputi komponen jasa pelayanan atau SDM, reagen, barang habis pakai, biaya adimistrasi, dan biaya lainnya.
Barang habis pakai yang dimaksud seperti alat kit rapid test antigen, sarung tangan, masker hingga alat pelindung diri (APD) yang dikenakan petugas pemeriksa sampel.
Baca Juga: Harga Rapid Test Antigen Luar Jawa-Bali Turun Jadi Rp 109.000
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!