Suara.com - Rata-rata kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir telah kembali di bawah 10 ribu. Jumlah itu turun drastis dibandingkan saat periode Juli, di mana kasus harian tembus hingga lebih dari 50 ribu infeksi.
Namun penurunan kasus harian itu dibilang cepat dan mengherankan bagi Malaysia yang saat ini masih mengalami lonjakan kasus dengan laporan harian lebih dari 20 ribu kasus.
Anggota parlemen Malaysia Lim Kit mengatakan, meskipun populasi Indonesia lebih besar, tetapi telah berhasil mengurangi tingkat infeksinya jauh lebih cepat daripada Malaysia.
Ia mempertanyakan, bisakah Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin melakukan hal serupa.
“Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia, bahkan kurang dari setengahnya?” kata Lim dikutip dari Malay Mail.
Meski demikian, penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia sebenarnya dinilai masih belum valid secara epidemiologis. Hal itu lantaran jumlah testing per 1.000 penduduk setiap minggu yang masih rendah.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, jumlah testing hanya didominasi wilayah Jabodetabek. Sehingga angka secara nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi di satu wilayah tersebut.
"Kontribusi testing masih lebih banyak dari Jabodetabek. Maka kalau Jabodetabek turun, ya nasional juga turun karena dominasinya di situ," kata Dicky kepada suara.com, Senin (6/9/2021).
Ia menyampaikan bahwa sebenarnya bukan hanya Malaysia yang mempertanyakan cepatnya penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia. Namun sayangnya, kondisi wabah virus Corona di Indonesia yang tidak valid menjadi sulit dijelaskan.
Baca Juga: Virolog: Belum Ada Bukti Varian MU Lebih Ganas Daripada Varian Delta
"Hukum biologi itu jelas. Selalu ada penjelasan logis secara ilmiah. Sayangnya dalam konteks Indonesia masih banyak yang belum bisa kita jelaskan. Karena keterbatasan minimnya data yang disebabkan 3T minim," ucapnya.
Dicky juga menekankan bahwa penurunan paparan infeksi Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum ideal jika program 3T (testing, tracing, dan treatment) masih rendah. Justru Indonesia masih berpotensi alami lonjakan kasus gelombang ketiga pada Oktober mendatang.
Di sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 mengaminkan penurunan jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia.
Juru bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, penurunan jumlah infeksi saat ini merupakan kontribusi dari peran banyak pihak dalam mengendalikan pandemi Covid-19, baik dari masyarakat maupun pemerintah di tiap daerah.
"Selain itu, koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah juga terus terjalin sehingga kebijakan di tingkat nasional dapat dijalankan dengan baik hingga di daerah," ucap Wiku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan