Suara.com - Suntik botox umumnya dilakukan dalam prosedur kecantikan, seperti menghilangkan kerutan dan mengurangi keringat berlebih di area tertentu. Tapi kini ada tren baru khusus lelaki yang memanfaatkan suntik botox, yaitu scrotox.
Saat ini, banyak lelaki menyuntikkan botox ke dalam skrotum untuk mengurangi keringat, kerutan, dan membuat skrotum tampak lebih besar karena relaksasi otot.
Skrotum sendiri merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi lelalki. Bentuknya berupa kantong kulit yang menggantung di bagian bawah penis dan berperan sebagai pembungkus testis.
Namun, prosedur bedah non-invasif yang saat ini tengah begitu diminati, kata seorang ahli dr. Anthony Yuon, mungkin menjadi bumerang karena prosedur ini mengubah tampilan penis secara drastis.
Dalam akun TikToknya, dokter yang praktik di Men's Contemporary Health Center menyarankan lelaki untuk menghindari perawatan satu ini.
"Ini mungkin prosedur kosmetik paling bodoh yang pernah ada. Ini disebut scrotox dan itu berarti kamu dapat menyuntikkan Botox ke dalam kantung Anda untuk membuatnya menggantung lebih rendah," ujar dia seperti dilansir The Sun.
Dengan menyuntikannya, testis nantinya memang akan terlihat lebih besar. Namun, scrotox dapat 'mengubah ukuran' penis secara ilusi, karena terlihat lebih kecil.
"Jika Anda meletakkan kedua testis secara berdampingan, penis akan terlihat lebih pendek - jadi apakah Anda akan menukar 'bola' yang lebih halus dengan penis yang tampak lebih pendek?" katanya.
Scrotox, menurut Innovative Men, sebuah klinik yang melakukan prosedur ini, tidak menimbulkan rasa sakit dan melibatkan pengolesan krim topikal untuk mematikan rasa di area tersebut.
Baca Juga: Dikira Suntik Botox, Rahasia Kulit Kencang Wanita Ini Sukses Bikin Tercengang
Kemudian ada beberapa suntikan kecil yang dibuat dengan jarum halus ke dalam skrotum (tetapi tidak ke dalam testis).
"Hampir tidak ada downtime, dan hasilnya adalah tampilan yang lebih halus dan lebih besar," ungkap klinik tersebut.
Hasilnya tidak langsung terlihat karena perlu beberapa hari agar Botox bisa bekerja. Namun, efeknya juga akan bertahan sekitar empat bulan sebelum Anda membutuhkan suntikan sesi kedua.
Meskipun tidak terbukti secara ilmiah, seorang dokter memperingatkan bahwa jika Anda mencoba untuk memiliki anak, ada kemungkinan prosedur ini dapat menurunkan jumlah sperma Anda.
Testis Anda mengembang dan berkontraksi sebagai alat untuk mengatur panas.
"Scrotox menyebabkan testis Anda menggantung lebih rendah dan tampak lebih penuh, tetapi ini mungkin memiliki efek sementara pada pengaturan suhu yang, pada gilirannya, dapat memengaruhi jumlah sperma Anda," jelas seorang dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial