Suara.com - Buah dan sayuran adalah makanan bernutrisi yang harus dikonsumsi rutin. Tapi, beberapa orang mungkin tidak suka atau jarang konsumsi buah dan sayuran.
Orang yang tidak pernah atau jarang sekali mengonsumsi buah dan sayuran akan rentan mengatalami depresi, bau badan tak sedap hingga gangguan penglihatan.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, lima dampak buruk ketika Anda memutuskan tidak lagi makan buah dan sayuran.
1. Gangguan penglihatan di malam hari
Jika penglihatan Anda di malam hari bertambah buruk, mungkin akan membutuhkan asupan vitamin A yang ditemukan dalam 2 bentuk, yakni retinol dan beta-karoten. Retinol bisa ditemukan dalam hati ikan kod, minyak ikan dan telur.
Anda juga bisa mengonsumsi sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan beta-karoten. Tapi, semua nutrisi itu bisa diperoleh bila Anda mengonsumsi lebih banyak.
2. Tubuh berbau tidak enak
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada bau badan, sama halnya dengan warna mata dan rambut. Dalam hal ini, genetika bisa menentukan bau alami yang berasal dari kelenjar minyak dan keringat kita.
Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga bisa mempengaruhi bau badan kita. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang makan buah dan sayuran rutin memiliki bau badan yang lebih menyenangkan, bahkan ketika mereka tidak pakai deodoran sekalipun.
Baca Juga: Ferry Irawan Idap Penyakit Langka Distonia, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
3. Depresi
Para ilmuwan mengatakan usus dan otak saling berhubungan erat. Diet seimbang tidak hanya mempengaruhi bentuk tubuh kita, tetapi juga penting untuk kesehatan mental.
Saat Anda jarang makan sayur dan buah-buahan, Anda sangat berisiko mengalami depresi. Banyak orang mengira depresi membuat kita mengonsumsi makanan tidak sehat, tetapi faktanya sebaliknya.
4. Tekanan darah naik
Menurut penelitian, orang yang mengonsumsi buah dan sayuran lebih sedikit atau tidak sama sekali berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi. Karena itu, dokter menyarankan orang yang memiliki tekanan darah tinggi untuk mengonsumsi buah dan sayuran lebih rutin.
5. Warna kulit tidak merata
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan