Suara.com - Jerawat otak atau dalam istilah medis dikenal dengan aneurisma, dapat diatasi dengan penanganan khusus minim risiko melalui teknik endovaskular dengan pemasangan Cerebral Flow Diverter.
Teknik ini bekerja dengan memasukan sejenis alat seperti benang kecil (koil) ke dalam pembuluh darah, sehingga darah yang mengalir tidak lagi masuk ke kantong pembuluh darah yang menggelembung dan berisiko pecah.
Melalui tindakan ini, pasien aneurisma akan menjalani pengobatan minimal invasif, atau tindakan medis yang tidak perlu membedah maupun melukai tubuh dengan menyisakan luka besar.
Menurut Spesialis Bedah Saraf, dr. Abrar Arham, SpBS pemasangan cerebral flow diverter punya keberhasilan tindakan yang sangat tinggi yakni hingga 95 persen.
"Keunggulan teknologi ini adalah prosedur relatif cepat, pasca-tindakan tidak perlu perawatan ICU, mengurangi lamanya rawat inap, lebih nyaman untuk pasien, dan tidak ada luka sayatan," ujar dr. Abrar dalam diskusi di RS Pusat Otak Nasional, Kamis (16/9/2021).
Aneurisma atau jerawat otak adalah kondisi membesarnya atau menggelembungnya pembuluh darah di otak.
Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak tertangani dengan segera, terlebih jika jerawat otak atau balon aneurisma otak sampai pecah yang bisa menyebabkan stroke karena pendarahan di otak.
Sebelum tindakan dilakukan, biasanya dokter akan lebih dulu mengevaluasi secara detail kelainan pembuluh darah otak ini.
Ini dilakukan karena seringkali dokter membutuhkan pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography), yang hasilnya bisa menentukan jenis terapi terbaik untuk menangani kasus aneurisma yang diderita.
Baca Juga: Kesenangan Berujung Petaka, Pria Jepang Hampir Meninggal Usai Masturbasi, Kok Bisa?
"Penanganan kasus aneurisma otak ini membutuhkan kolaborasi multidisiplin melibatkan dokter bedah saraf, neurointervensionist, neurologist, intensivist, dan lain sebagainya," jelas dr. Abrar.
Selain itu, dalam penanganan aneurisma juga membutuhkan peralatan dan fasilitas penunjang yang memadai dan mutakhir agar kita dapat menang
ani kasus aneurisma otak dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik.
Ditambah edukasi dan awareness tentang aneurisma kepada masyarakat, agar bisa mendeteksi dan mencegah kasus aneurisma sedini mungkin.
"Maka penanganan komprehensif aneurisma terutama pada penderita yang telah mengalami pecahnya aneurisma otak, atau akan lebih baik bila dapat ditangani sebelum aneurisma tersebut pecah," pungkas dr. Abrar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif