Suara.com - Seseorang yang belum mencapai usia lanjut, atau dalam rentang usia 45-65 tahun, tapi sudah mengalami gangguan pendengaran, berisiko lebih tinggi alami demensia. Berdasarkan hasil penelitian, risiko itu bisa meningkat hingga 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan populasi normal.
Derajat gangguan pendengaran yang berisiko demensia dikatakan jika pengukuran dengan audiometri lebih dari 25 desibel (dB). Namun, tes gangguan pendengaran juga bisa dilakukan dengan lebih sederhana.
"Bisa melakukan tes sederhana dengan minimal menggunakan tes gesek jari. Jadi menggunakan jari digesekan ke telinga, pastikan masih bisa mendengar suara gesekan atau tidak. Atau kalau misalnya memiliki jam tangan yang ada detiknya, bisa ditempelkan jam di telinga. Coba didengar apakah bisa mendengar suara," papar dokter spesialis saraf dr. Octavianus Darmawan, Sp.P., dalam webinar Brain Awareness Week, Senin (20/9/2021).
Jika melalui tes sederhana itu pun sudah tidak bisa mendengar suara, menurut dokter Octavianus, kemungkinan sudah terjadi gangguan pendengaran. Sebaiknya segera lakukan pengecekan ke dokter THT agar bisa dipastikan secara medis.
Ia menjelaskan bahwa seseorang yang alami gangguan pendengaran bisa semakin memperberat kerja otak. Hal itu yang bisa jadi pemicu demensia terjadi.
"Karena kita tidak bisa mendengar dengan baik, kita harus memperkirakan apa yang kita dengar, sehingga beban otak untuk berpikir tentunya akan semakin berat. Kalau kita sulit mendengar, orang tentunya akan malas berkomunikasi dengan kita. Sehingga kontak sosial juga semakin berkurang," paparnya.
Kedua kondisi tersebut, lambat laun akan mengakibatkan peningkatan terjadinya depresi.
"Syukurnya dengan penggunaan alat bantu dengar, fungsi pendengaran bisa lebih baik, ternyata kejadian demensia juga bisa berkurang," pungkasnya.
Baca Juga: Pikun Bukan Hal Normal dan Wajar, Begini Cara Mencegahnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia