Suara.com - Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita mengaku tidak setuju apabila orangtua sudah membawa anak di bawah 12 tahun masuk ke mal.
Meskipun aturan baru yang diumumkan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan, menyebut pemerintah akan melakukan uji coba mengizinkan anak usia di bawah 12 tahun masuk pusat perbelanjaan atau mal.
Prof. Cissy mengatakan mengajak anak di bawah 12 tahun yang belum divaksinasi Covid-19 ke mal bukanlah hal yang mendesak atau urgent.
"Kalau untuk mengunjungi mal untuk nganter orangtuanya rasanya sih, nggak urgent. Kalau anaknya belum divaksin, apakah dia bisa menjaga protokol kesehatan, apakah orang lain bisa juga supaya jangan menulari dia," ujar Prof. Cissy saat dihubungi suara.com, Selasa (21/9/2021).
Protokol kesehatan seperti memakai masker pada anak di bawah 12 tahun sangatlah sulit diterapkan. Apalagi kebiasaan saat mengunjungi mal orangtua kerap mengajak makan di restoran dalam mal.
"Yang pentingkan dia jangan sampai tertular. Katakanlah dia pakai masker, terus makan kan dibuka maskernya," papar Prof.Cissy.
Pakar vaksin dari Universitas Padjajaran (UNPAD) itu juga mengingatkan para orangtua, bukan berarti pemerintah memperbolehkan anak di bawah 12 tahun masuk ke mal, lantas berbondong-bondong mengajak anak pergi ke mal.
Menurut dia, jangan lantas anak senang diajak ke mal, tapi lantas mengabaikan keamanan mereka. Bahkan Guru Besar UNPAD itu juga meminta orang tua agar tidak egois.
"Orangtua harus lebih memikirkan masa depan anaknya. Jangan memikirkan kesenangan, mungkin anak itu senang ke mal," ungkapnya.
Baca Juga: Mall di Kota Jogja Diizinkan Terima Anak 12 Tahun ke Bawah, Ini Alasan Pemkot
Sehingga apabila bingung harus meninggalkan anak di rumah sementara orang berbelanja pergi ke mal, sebaiknya salah satu orangtua bergantian menjaga anak di rumah.
"Kalau mau belanja, ibunya belanja bapaknya nunggu anak. Atau sebaliknya bapaknya belanja, ibunya nunggu anak, atau pesan antar," pungkas Prof. Cissy.
Sementara itu, uji coba anak di bawah 12 tahun boleh masuk mal, rencananya akan lebih dulu dilakukan di lima kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya.
Akan dilakukan uji coba pembukaan Pusat Perbelanjaan/mal bagi anak-anak di bawah usia kurang dari 12 tahun dengan pengawasan dan pendampingan orang tua," kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Senin (20/9/2021).
Hal ini dilakukan menyusul kondisi yang mulai membaik karena tidak ada lagi daerah di Pulau Jawa dan Bali yang berstatus PPKM Level 4.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!