Suara.com - Diabetes salah satu masalah kesehatan yang bisa menyebabkan komplikasi serius bila diabaikan. Ada dua jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang lebih umum.
Penanganan diabetes yang lebih cepat akan membantu mengatasi kondisi ini lebih baik. Sayangnya, gejala diabetes cukup sulit dikenali sehingga penanganan medisnya pun sering terlambat.
Tapi, tak banyak yang menyadari bahwa masalah kesehatan mata dan diabetes saling berkaitan. Diabetes bisa mempengaruhi kesehatan mata dan menyebabkan berbagai komplikasi terkait kesehatan mata.
Berikut ini dilansir dari Times of India, ada 4 masalah kesehatan mata yang disebabkan oleh gula darah tak terkontrol akibat diabetes.
1. Penglihatan kabur
Diabetes bisa membuat lensa mata membengkak, sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Jika Anda menderita diabetes dan penglihatan menjadi kabur mendadak, Anda harus segera mengganti kacamata.
Anda juga harus menguji kadar gula darah untuk mencuri tahu penyebab penglihatan kabur berkaitan dengan diabetes atau tidak. Anda mungkin membutuhkan waktu 3 bulan untuk mendapatkan penglihatan yang normal kembali.
2. Katarak
Lensa alami mata akan membantu Anda melihat dan fokus pada sebuah gambar, sama halnya dengan lensa kamera. Tapi, lensa yang keruh atau kotor bisa menjadi indikasi mata katarak.
Baca Juga: Infeksi Sinus vs Virus Corona Covid-19, Begini Cara Bedakan Gejalanya!
Semua orang memiliki risiko mata katarak, tapi penderita diabetes paling berisiko mengalaminya. Masalah mata katarak membutuhkan pembedahan untuk mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan.
3. Glaukoma
Orang yang menderita diabetes lebih mungkin terkena glaucoma, yang terdiri dari beberapa jenis. Pada glaukoma, tekanan menumpuk di dalam mata Anda karena cairan tidak mengalir sebagaimana mestinya.
Kondisi ini bisa merusak saraf dan pembuluh darah yang menyebabkan perubahan penglihatan. Bentuk glaukoma yang paling umum adalah glaukoma sudut terbuka, yang bisa diobati dengan obat-obatan. Obat-obatan menurunkan tekanan dengan mempercepat drainase dan mengurangi cairan di dalam mata Anda.
4. Retinopati diabetik
Retina adalah sekelompok sel di bagian belakang mata yang menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi gambar yang dikirim saraf optik ke otak. Kerusakan pembuluh darah yang lebih kecil di retina Anda dapat menyebabkan retinopati diabetik. Jika tidak terdeteksi dan diobati tepat waktu, Anda bisa mengalami kebutaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia