Suara.com - Perusahaan pembuat vaksin COVID-19 Johnson & Johnson mengatakan perlu ada pemberian dosis ketiga vaksin COVID-19 alias vaksin booster, demi menambah perlindungan.
Bahkan menurut mereka, booster vaksin COVID-19 mampu meningkatkan perlindungan hingga 94 persen jika diberikan dua bulan setelah penyuntikan dosis tunggal.
Perusahaan farmasi Amerika Serikat itu mengatakan dalam pernyataan, ketika dosis booster disuntikkan enam bulan setelah dosis tunggal, tingkat antibodi penerima meningkat sembilan kali lipat sepekan setelah penyuntikan itu.
Antibodi terus meningkat hingga 12 kali lipat empat pekan setelah penyuntikan booster.
"Semua kenaikan itu tidak dipengaruhi oleh usia," kata perusahaan itu.
Kepala penelitian global Johnson & Johnson Mathai Mammen mengatakan vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson memberikan respons imun yang kuat dan memori imun yang berlangsung lama.
Dia menambahkan bahwa ketika booster diberikan, kekuatan perlindungan semakin besar.
"Sebuah vaksin COVID-19 dosis tunggal yang mudah digunakan, didistribusikan dan diberikan, serta memberikan perlindungan yang kuat dan tahan lama sangat penting untuk memvaksinasi populasi global," kata direktur sains Johnson & Johnson Paul Stoffels.
Perusahaan mengaku telah menyerahkan data kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan berencana mengajukannya ke regulator lain seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan National Immunization Technical Advisory Group (NITAG).
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Merdeka, Jokowi Minta Mahasiswa Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi Merdeka
Pandemi virus corona telah menelan lebih dari 4,7 juta korban jiwa di sedikitnya 192 negara dan kawasan sejak Desember 2019, dengan total kasus mencapai 229,2 juta lebih, menurut data Universitas Johns Hopkins di AS.
Lebih dari 5,95 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh dunia, kata data tersebut. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Cek Fakta: Bedak Bayi Johnson & Johnson Mengandung Bahan yang Dapat Menyebabkan Kanker
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa