Suara.com - Yogyakarta dan Bali dikenal sebagai tempat lahirnya seniman-seniman andal Indonesia. Ternyata, ini tidak terjadi tanpa sengaja loh!
Ahli otak mengungkap alasan suku tertentu seperti Yogyakarta dan Bali berhasil berhasil melahirkan dan menciptakan seniman yang lebih banyak dari daerah lainnya.
Menurut Ahli Otak Dr. dr. Taufiq Pasiak, hal ini karena daerah tersebut memiliki kemampuan peta parsial yang lebih banyak dibanding daerah lainnya.
Kemampuan parsial disebut juga sebagian kemampuan beradaptasi dengan lingkungan secara keseluruhan. Hal ini terlihat dengan cara menjelaskan orang Yogyakarta dan Bali, yang memakai petunjuk arah mata angin.
Ini mengartikan orang tersebut benar-benar memiliki kemampuan parsial yang yang baik. Berbeda dengan daerah lain yang umumnya menggunakan simbol atau patokan daerah tertentu.
"Jangan heran kenapa teman-teman di budaya tertentu, seperti Bali Yogyakarta yang kemampuan imajinasinya lebih bagus daripada kemampuan suku lain," ungkap Dr. Taufiq dalam acara diskusi, Jumat (24/9/2021).
Kemampuan parsial ini didapatkan karena kemampuan beradaptasi yang terlatih, karena meluasnya bagian otak yang disebut dengan hipokampus.
Hipokampus ini adalah bagian di otak yang berperan untuk mengingat informasi baru. Hipokampus otak yang meluas juga membuat kemampuan imajinasi jadi meningkat.
"Makanya coba perhatikan, seni-seni tertentu imajinasi abstrak berkembang pada suku tertentu. Itu kaitannya dengan kemampuan adaptasi otak, terkait dengan fenomenasi parsial yang ada," pungkas Dr. Taufiq.
Baca Juga: Persita Tumbang, Widodo C Putro: Selamat untuk Bali United
Berita Terkait
-
Getaran New Honda ADV160 Siap Guncang Yogyakarta, Catat Jadwalnya
-
Dulu Ramai, Kini Sepi: Kisah Redupnya Pusat Buku Taman Pintar Yogyakarta
-
SMAN 2 Ngaglik Raih Juara AXIS Nation Cup 2025 Preliminary Yogyakarta
-
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha