Suara.com - Lansia yang tinggal di wilayah dengan kualitas udara yang buruk memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Kondisi yang disebabkan oleh gangguan metabolisme kompleks dan kronis akibat resistensi insulin dan disfungsi sel.
"Meskipun perkembangan diabetes biasanya dikaitkan dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik, penyebabnya kompleks. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa faktor risiko lingkungan, termasuk polusi udara juga memainkan peran utama," kata Dr. Beate Ritz, profesor epidemiologi dan ilmu kesehatan lingkungan dari UCLA Fielding School of Public Health seperti yang dikutip dari Independent.
"Risiko terkait ozon (O3) terkena diabetes adalah 1,5 kali lebih tinggi pada kelompok aktivitas luar ruangan yang lebih tinggi, dan bahkan pada kelompok aktivitas yang lebih rendah, ada risiko yang terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di komunitas yang kurang tercemar," kata Ritz,
Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal peer-reviewed Environmental Health Perspectives.
Para peneliti berfokus pada penduduk dari enam wilayah kabupaten di sekitar Sacramento, semua orang Meksiko-Amerika berusia 60 tahun ke atas.
Melansir dari Independent, para peneliti meninjau informasi kesehatan yang dicatat selama survei. Tinjauan kemudian berlanjut hingga 2007 secara teratur di wilayah dengan polusi, kualitas udara, dan tingkat lalu lintas di lingkungan yang sama. Mereka menemukan bahwa dari hampir 1.800 orang yang disurvei, 186 diabetes baru berkembang.
“Meskipun bukti epidemiologis terbatas, percobaan menunjukkan bahwa paparan ozon dapat menyebabkan resistensi insulin yang berkontribusi terhadap diabetes,” kata Dr. Yu Yu, peneliti Fielding School dan rekan penulis studi tersebut.
"Pada gilirannya, percobaan laboratorium telah menunjukkan bahwa orang yang melakukan aktivitas fisik di luar ruangan, dan bernapas lebih berat, saat terpapar ozon, dapat terpengaruh secara negatif karena meningkatnya polusi udara," imbuhnya.
Baca Juga: Selain Bikin Gemuk, Ini 4 Alasan Kamu Harus Berhenti Makan Gula Berlebihan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal