Suara.com - Bayi yang lahir kurang dari 37 minggu kehamilan disebut sebagai bayi prematur. Karena lahir kurang bulan, sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh masih belum sempurna, termasuk kulit.
Bayi yang lahir prematur perlu mendapatkan perawatan kulit secara khusus. Sebab kulitnya masih tipis, bahkan terlihat lebih bening karena lapisan lemak masih kurang.
Bayi lahir prematur akan memiliki kulit yang sangat merah. Kondisi tersebut masih terbilang normal, terutama bayi yang lahir sebelum 34 minggu. Kulit tampak merah karena sebenarnya tembus pandang.
Kesehatan bayi justru harus diwaspadai jika sudah sampai usia yang cukup, warna kulitnya masih belum berubah. Terutama jika ada luka dan ruam.
Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, berikut perawatan kulit bayi prematur yang tepat:
1. Bayi prematur tidak bisa segera dimandikan
Biasanya bayi prematur bisa mandi dengan persyaratan tertentu, setelah beberapa hari atau dokter menyatakan kondisi bayi sudah stabil. Bayi prematur juga tidak boleh mandi setiap hari. Biasanya cukup 4 hari sekali. Untuk bagian mata, bersihkan menggunakan kapas lembut yang sudah dibasahi air hangat.
Gunakan air hangat suam kuku ketika memandikan bayi prematur. Sabun yang digunakan juga sebaiknya yang lembut dan tanpa busa. Bila perlu, konsultasikan lebih dulu pada dokter.
2. Pakaikan pelembab
Segera sesudah mandi, oleskan kulit bayi dengan pelembab untuk membantu mempertahankan kelembapan kulit.
3. Sering cek popok
Bayi prematur biasanya lebih rentan terhadap ruam popok, untuk itu rajin-rajinlah cek popoknya. Segera ganti jika sudah kotor atau melebihi daya tampung.
Baca Juga: Bagi Bayi Prematur, Suara Ibu Bisa Bantu Redakan Sakit selama Tindakan Medis
4. Pakaian bayi harus lembut
Kulit bayi prematur juga rentan terhadap iritasi. Usahakan untuk memakaikan pakaian berbahan katun lembut. Hindari bahan yang terbuat dari serat sintetis.
5. Jangan gunakan gurita
Akan lebih baik bila bayi prematur tidak menggunakan gurita karena pola napas bayi akan lebih dominan pada perut.
6. Segera bawa ke dokter saat bayi infeksi
Segera bawa bayi ke dokter bila sebelum puput, tali pusar mengalami basah, berbau, dan berwarna kemerahan, karena hal ini merupakan tanda infeksi.
Setelah bayi menyusu atau minum dari dot, segera bersihkan area kulit mulut untuk mencegah timbulnya infeksi akibat jamur kandida yang bisa terdapat pada dot atau botol susu yang kebersihannya kurang terjaga.
Selalu perhatikan perubahan yang terjadi pada kulit bayi prematur. Waspadai juga setiap tanda infeksi pada kulit bayi. Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin mengoleskan salep atau obat apa pun pada kulit bayi prematur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak