Suara.com - Perusahaan pembuat vaksin asal China, CanSinoBIO, mengatakan vaksin buatannya mampu melindungi anak dan remaja usia 6-17 tahun.
Keamanan muncul karena vaksin dibuat menggunakan teknologi rekombinan yang memodifikasi virus flu yang sudah ada.
CanSinoBIO menyebut vaksin vektor adenoviral tipe-5 (Ad5) atau rekombinan buatannya aman, setelah mengumumkan hasil uji coba vaksin tersebut pada warga China berusia 6-17 tahun.
Dengan satu suntikan dosis rendah (0,3 mililiter), vaksin tersebut bisa memberikan respons kekebalan yang tinggi warga berusia 6-17 tahun, kata CanSinoBIO seperti dikutip media China, Senin.
Vaksin rekombinan mengandung virus flu biasa yang telah dimodifikasi sehingga tidak dapat berkembang di dalam tubuh manusia, namun bisa menimbulkan respons kekebalan terhadap COVIO-19.
Uji klinis acak, buta ganda, terkendali, dan plasebo (RDBPC) itu melibatkan 430 partisipan di seluruh wilayah daratan China.
Penelitian dengan menggunakan metode RDBPC tersebut masuk kategori emas dalam pendekatan epidemiologi.
Sampai saat ini, otoritas China telah memberikan persetujuan pada tiga vaksin jenis inaktif yang terdiri dari dua produk Sinopharm dan satu milik Sinovac.
Namun berdasarkan strategi vaksinasi nasional secara gradual, suntikan hanya diberikan kepada warga berusia 12 tahun ke atas.
Baca Juga: Korea Selatan Akhirnya Bolehkan Anak dan Remaja Disuntik Vaksin COVID-19, Ini Alasannya
Hingga 15 September, sekitar 170 juta suntikan telah diberikan kepada 95,3 juta warga berusia 12-17 tahun.
Kasus positif COVID-19 yang baru-baru ini ditemukan pada murid sekolah dasar di Provinsi Fujian menyita perhatian masyarakat sehingga memunculkan wacana agar anak-anak usia sekolah juga divaksinasi.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Darurat Flu Burung! California Umumkan Status Darurat Setelah Kasus pada Sapi
-
Kasus Pertama! Babi Terjangkit Virus Flu Burung di AS, Berpotensi Pandemi Baru?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan