Suara.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa anak-anak dengan pola makan baik dengan tinggi buah dan sayur memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada jurnal BMJ Nutrition, Prevention & Health.
Melansir dari Medical Xpress, penelitian baru dari University of East Anglia ini menyelidiki hubungan antara asupan buah dan sayuran, pilihan sarapan dan makan siang, dan kesehatan mental.
Studi ini menunjukkan bagaimana makan lebih banyak buah dan sayuran dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik di kalangan siswa sekolah menengah. Penelitian ini dipimpin oleh UEA Health and Social Care Partners bekerja sama dengan Norfolk County Council.
"Kami tahu bahwa kesejahteraan mental yang buruk adalah masalah utama bagi kaum muda dan kemungkinan memiliki konsekuensi negatif jangka panjang," ujar peneliti utama Prof Ailsa Welch, dari Norwich Medical School UEA.
"Tekanan media sosial dan budaya sekolah modern telah disebut-sebut sebagai alasan potensial untuk meningkatnya prevalensi kesejahteraan mental yang rendah pada anak-anak dan remaja," imbuhnya.
Tim peneliti mempelajari data dari hampir 9.000 anak di 50 sekolah di seluruh Norfolk (7.570 sekolah menengah dan 1.253 anak sekolah dasar) di Inggris.
Dalam hal ini, peneliti melihat hubungan antara faktor gizi dan kesejahteraan mental. Mereka memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin berdampak seperti pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan dan situasi rumah.
"Kami menemukan bahwa makan dengan baik dikaitkan dengan kesejahteraan mental yang lebih baik pada anak-anak. Dan di antara anak-anak sekolah menengah khususnya, ada hubungan yang sangat kuat antara makan makanan bergizi, dikemas dengan buah dan sayuran, dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik," ujar Dr Richard Hayhoe, juga dari UEA's Norwich Medical School.
"Anak-anak yang makan sarapan tradisional mengalami kesejahteraan yang lebih baik daripada mereka yang hanya makan camilan atau minuman. Tetapi anak-anak sekolah menengah yang minum minuman berenergi untuk sarapan memiliki skor kesejahteraan mental yang sangat rendah, bahkan lebih rendah daripada anak-anak yang tidak sarapan sama sekali," imbuhnya.
Baca Juga: Viral Pemuda Sambut Jamaah dan Rapihkan Sendal di Masjid Ternyata Anak Orang Kaya, Siapa?
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!