Suara.com - Siapa pun tentu ingin memiliki berat badan ideal. Bukan hanya agar tampilan fisik lebih menawan, tapi berat badan yang ideal juga sehat bagi tubuh.
Kelebihan berat badan dan obesitas sangat erat kaitannya dengan potensi terjadinya penyakit-penyakit penyerta lainnya. Data Riskesdas Kementerian Kesehatan 2018 disebutkan bahwa orang yang alami kelebihan berat badan dan obesitas di Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2018 jumlahnya terus meningkat.
Kebanyakan orang mungkin menyadari kalau berat badannya sudah berlebih. Namun diet dengan tujuan menurunkan berat badan memang bukan perkara mudah. Sejumlah orang bahkan mungkin alami berat badan 'mandek' hingga tak kunjung turun sesuai rencana.
Menyadari persoalan tersebut, Spesialis Kedokteran Olahraga yang juga Direktur Slim and Health Sports Center Jakarta Dr. Michael Triangto, Sp.KO., telah meluncurkan buku yang berjudul 'Langsing dan Sehat dengan Sports Therapy'.
Buku tersebut menjadi yang kelima setelah Langsing dan Bugar ala Bye Bye Big (2012), Senam Segar Mama (2014), Jalan sehat dengan Sports Therapy (2014), dan Holiday Diet dengan Sports Therapy (2015).
“Sports therapy diet adalah diet yang dapat membantu menurunkan berat badan dengan aman bagi orang sehat, yang dapat diterapkan pada saat melakukan latihan-latihan sports therapy. Tujuan Sports Therapy adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan membantu penyembuhan penyakit," jelas dokter Michael melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/10/2021).
Lewat buku 'Langsing dan Bugar dengan Sports Therapy', dokter Michael menjelaskan berbagai mitos terkait berat badan yang masih ada di masyarakat. Seperti persepsi, kesalahan cara berolahraga, dan hoaks yang berdampak pada program penurunan berat badan menjadi gagal.
Selain itu, dr Michael juga memaparkan jenis olahraga yang ditujukan untuk kesehatan dalam menurunkan berat badan, tetapi tetap memberikan keleluasaan untuk tetap dapat menikmati makanan favorit.
"Dengan tetap makan seperti biasa seraya melakukan sports therapy, pembakaran kalori berlebih akan teratasi. Yaitu tanpa perlu melakukan olahraga berat, juga tanpa menggunakan obat-obatan yang biasa digunakan untuk membantu proses penurunan berat badan," jelasnya.
Baca Juga: Kenali Diet Keto, Manfat Serta Resikonya
Melalui program tersebut, menurut dokter Michael, diet yang dilakukan akan jauh lebih mudah, aman, nyaman, dan mampu menurunkan berat badan secara mandiri juga jangka waktu yang lama.
Berbagai macam diet dirumuskan untuk memberikan penurunan berat badan yang bermakna, tetapi sayangnya tubuh terlalu pandai untuk mengantisipasi diet yang selama ini dijalankan, lanjutnya.
Akibatnya, penurunan berat badan menjadi jalan di tempat dan tubuh seakan-akan tidak lagi mau mengikuti perintah otak agar melanjutkan penurunan berat badan.
"Untuk itu keadaan ini harus disikapi dengan melakukan strategi yang tepat agar tubuh mau kembali diajak bekerja sama dalam melanjutkan program penurunan berat badan,” imbuh Koordinator Kedokteran Olahraga di Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) itu.
Diterbitkan oleh Penerbit Kompas, buku 'Langsing dan Sehat dengan Sports Therapy' telah dapat diperoleh di seluruh toko buku di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat