Suara.com - Resistensi antimikroba atau AMR menjadi tantangan di bidang kesehatan manusia juga hewan dengan skala global. Sebab, pasien ICU yang terinfeksi virus namun mengalami AMR bisa memengaruhi pengobatannya jadi lebih sulit dan lama.
Koordinator Bidang Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) dr. Anis Karuniawati, PhD, Sp.MK(K)., mengatakan bahwa penyebaran AMR terjadi karena limbah dapat mengandung bakteri.
Bakteri tersebut mengandung gen pembawa sifat AMR yang kemudian bisa berpindah dari satu bakteri ke bakteri lainnya. Bakteri itu kemudian mengkontaminasi air, tanah, dan lingkungan.
Berdasarkan Distribusi Data AMR yang dikumpulkan dari spesimen darah dan urine, terdapat beberapa bakteri yang ditemukan, terutama K.pneumoniae dan E.coli.
“Pemerintah dapat turut andil dalam melawan AMR salah satu caranya adalah dengan meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran penyakit infeksi melalui higiene, sanitasi, dan vaksinasi, serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," kata dokter Anis dalam webinar daring Eugenia Communication, Kamis (7/10/2021).
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan tersebut, menurut dokter Anis, bisa berupa penyediaan laboratorium mikrobiologi untuk mendukung diagnosis penyakit infeksi dan menentukan jenis antibiotik yang diperlukan pada kasus infeksi.
Selain itu diharapkan Rencana Aksi Nasional (RAN) AMR 2020-2024 dapat dilaksanakan oleh kementerian terkait. RAN tersebut memiliki visi terwujudnya Indonesia sehat dan bebas dari dampak resistensi antimikroba melalui pendekatan One Health, imbuhnya.
Namun, data dari Sepsis Alliance, meskipun AMR merupakan krisis kesehatan global, kesadaran masyarakat terhadap AMR masih sangat rendah.
Di sisi lain, industri farmasi Pfizer Indonesia, berjanji mendukung program dan strategi One Health yang disuarakan komunitas kesehatan Indonesia dan dunia internasional.
Baca Juga: Cara Membersihkan Vagina dengan Benar
“Pfizer secara konsisten berupaya untuk memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi Resistensi Antimikroba melalui dukungan terhadap tatalaksana pemberian antibiotik yang tepat bagi para tenaga kesehatan profesional dan manajemen rumah sakit melalui program-program penguatan kapasitas dan aktivitas edukasi yang bersifat ilmiah dan non-promosional,” kata Senior Medical Manager Pfizer Indonesia Dr. Dini Arini.
Selain melaksanakan program edukasi publik tentang bahaya AMR melalui media massa, Pfizer bekerjasama dengan Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kementerian Kesehatan dan asosiasi kesehatan terkait dalam mendukung pelatihan dan lokakarya-lokakarya tentang implementasi program penatagunaan antibiotik di lebih dari 70 rumah sakit swasta di seluruh Indonesia.
Kemitraan ini dilanjutkan tahun ini dengan memberikan pelatihan lanjutan tentang implementasi ASP di rumah sakit-rumah sakit swasta di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri