Suara.com - Pakar psikologi anak mengatakan untuk membangun kedekatan, orangtua tidak memerlukan mainan ataupun kegiatan khusus.
Menurut psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog., membangun kedekatan secara emosional alias bonding time bisa dilakukan dengan memanfaatkan waktu untuk fokus pada anak-anak.
“Bonding time tidak harus perlu persiapan khusus, perlu mainan khusus. Bisa kapan saja tergantung tersedianya waktu orang tua, jadi tetap harus diusahakan waktu setiap hari paling tidak 10-15 menit,” ujar dikutip dari ANTARA.
Kegiatan yang bisa dilakukan selama bonding time pun beragam, mulai dari yang biasa dilakukan sehari-hari seperti makan bersama.
Saat di meja makan, anggota keluarga melepaskan sejenak aktivitas memainkan gawai mereka, dan mencoba mengobrol sekedar bertanya kegiatan hingga saling bercanda.
Aktivitas mendongeng sebelum tidur, menonton, berolahraga dan berjemur bersama juga bisa menjadi pilihan bonding time termasuk di masa pandemi COVID-19 saat ini.
“Bisa juga aktivitas mendongeng sebelum tidur, itu salah satu kegiatan yang bonding-nya dapat banget, ada interaksi, kedekatan fisik,” tutur Vera.
Khusus untuk anak yang masih usia bermain, menurut dia, cara termudah membangun bonding yakni bermain bersamanya. Cobalah duduk bersama anak lalu nikmati permainan bersamanya.
Apabila orang tua memiliki bayi, mereka bisa melakukan pijat bayi demi memberikan sentuhan fisik sembari bernyanyi. Di sisi lain, sang buah hati bisa sembari melihat ekspresi dan wajah bunda atau orang tuanya sehingga terjalin rasa hangat dan sayang pada momen itu.
Baca Juga: Putrinya Tuang Kecap dan Tepung ke Rambut, Shireen Sungkar Pusing: Akhirnya Jigrak
Bonding time memiliki sederet manfaat khususnya bagi anak, salah satunya membuat mereka merasa diterima, disayangi, dihargai dan dihargai kehadirannya sehingga menjadi lebih percaya diri.
Vera mengatakan, adanya interaksi antara orang tua dana anak memungkinkan komunikasi jadi lebih terasah. Anak bisa belajar cara mengungkapkan pendapat dan perasaannya pada orang tua karena ada kedekatan yang terjadi dan dia merasa nyaman dengan dirinya.
“Kalau dikaitkan dengan kreativitas, ketika anak diharapkan untuk kreatif pertama dia harus merasakan keleluasaan untuk berekspresi, adanya kebebasan untuk menunjukkan siapa dirinya. Anak bisa sampai ke situ kalau dia merasa nyaman dengan dirinya, merasa dia diterima apa adanya, dihargai, disayang. Itu bisa didapatkan dari mana? Dari bonding time tadi,” tutup Vera.
Berita Terkait
-
Futsal Zaman Now: Ekspresi Diri, Kepribadian, dan Gaya Hidup Anak Muda
-
Selamat! Onadio Leonardo dan Istri Dikaruniai Anak Kedua
-
Pamer Baby Bump, Usia Kehamilan Zaskia Sungkar Masuk Trimester Kedua
-
Bukan Lagi Soal Senang-senang, Anak Muda Kini Resah Kebijakan Politik
-
Luna Maya dan Maxime Bouttier Siap Jalani Program Hamil Tahun Depan
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?