Suara.com - Banyak orang mengatakan wanita sulit mengalami orgasme ketika berhubungan seks dengan pasangannya. Dibanding 90% pria yang bisa ejakulasi, hanya 25% wanita yang orgasme saat berhubungan seks.
Karena ini, banyak ilmuwan yang meneliti tentang orgasme pada wanita.
Berdasarkan The Conversation, berikut dua hasil penelitian tentang orgasme pada wanita:
1. Apa yang terjadi saat wanita orgasme?
Ketika orgasme, otot di dasar panggul berkontraksi dan terjadi tanpa disadari. Kontraksi ini diduga membantu mengalirkan darah keluar dari klitoris dan vulva yang tegang, memungkinkan kedua bagian luar vagina tersebut lemas seperti biasanya.
Selama bergairah dan orgasme, detak jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah wanita juga meningkat. Hormon oksitosin (dikenal hormon cinta), meningkat selama bergairah dan akan mencapai puncak selama orgasme.
Pada pria maupun wanita, area otak yang berkaitan dengan dopamin, atau hormon bahagia, akan aktif. Tetapi pada wanita ada bagian lain juga diaktifkan, termasuk bagian otak yang berhubungan dengan emosi hingga area motorik yang terhubung ke otot dasar panggul.
Tetapi, hal yang lebih sulit untuk diketahui adalah bagaimana tubuh dan otak saling berhubungan. Frekuensi dan intensitas orgasme pada wanita juga tergantung pada berbagai faktor psikososial yang kompleks, seperti hasrat seksual, harga diri, keterbukaan komunikasi dengan pasangan, dan kesehatan mental secara umum.
2. Bisakah wanita mengalami orgasme berlebihan?
Baca Juga: Dieksploitasi Jadi Pekerja Seks, 2 Pelajar SMA Juga Diperalat Jadi Pemuas Nafsu Mucikari
Wanita tidak bisa mengalami orgasme secara berlebihan, tetapi bisa mengalaminya berulang kali.
Beberapa wanita yang mengalami orgasme berulang kali melaporkan bahwa orgasme kedua mereka adalah yang terkuat, sedangkan setelahnya menjadi kurang intens.
Sekitar 50% wanita dalam suatu penelitia mengatakan mereka menggunakan vibrator untuk mencapai orgasme atau orgasme berulang.
Sementara beberapa wanita mengatakan vibrator dapat menurunkan sensivitas klitoris, sehingga akan sulit bagi mereka untuk orgasme dengan stimulasi klitoris tanpa getaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!