Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) membuat sebuah pedoman baru tentang mengonsumsi garam pada Rabu (13/10/2021).
FDA merekomendasikan untuk mengurangi asupan garam harian rata-rata orang Amerika dari 3.400 mg menjadi 3.000 mg. Padahal, pada pedoman diet, orang dewasa seharusnya membatasi asupan garam kurang dari 2.300 mg per hari.
Berdasarkan Health, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi yang dapat berakibat serangan jantung dan stroke.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menjelaskan bahwa ada hubungan kuat antara jumlah garam yang dikonsumsi dengan peningkatan tekanan darah.
Apabila mengurangi asupan garam, tekanan darah mulai turun dalam beberapa minggu.
CDC mencatat sekitar 70 persen garam yang dikonsumsi berasal dari makanan olahan dan retoran. Hanya sebagian kecil asupan garam berasal dari makanan yang dimasak sendiri.
Jadi, apabila produsen makanan secara bertahap mengurangi jumlah garam dalam makanan olahan dan makanan siap saji mereka, konsumsi publik akan garam akan berkurang ke tingkat yang lebih aman.
"Pengurangan garam terus menjadi strategi yang efektif dan aman untuk menurunkan tekanan darah," tulis CDC di situsnya.
Sayangnya, informasi tentang kandungan garam atau natrium di dalam makanan kemasan, olahan, dan cepat saji tidak selalu tersedia sehingga sulit bagi konsumen untuk memperkirakannya.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Berisiko Mempercepat Penuaan Otak, Bahkan walau Cuma Naik Sedikit
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis