Suara.com - Pemakaian lensa kontak kerap jadi pilihan bagi orang yang punya masalah penglihatan. Tapi seiring waktu, pemakaian lensa kontak juga biasa digunakan sebagai pelengkap penampilan.
Apa pun tujuannya, memakai lensa kontak sebenarnya bukan tanpa risiko. Lantaran langsung bersentuhan dengan organ mata, justru risikonya terhadap kesehatan bisa lebih bahaya daripada penggunaan kacamata.
Dokter spesialis mata dr. Ine Renata Musa, Sp.M (K) mengatakan, seseorang harus segera berhenti memakai lensa kontak jika terjadi perubahan kondisi atau bahkan gangguan penglihatan.
"Kadang untuk orang yang tidak cocok begitu dipasang langsung merah, itu jangan diteruskan. Itu biasanya alergi," kata dokter Ine dalam talkshow Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (18/10/2021).
Untuk orang yang sudah punya riwayat alergi, dokter Ine menyarankan sebaiknya tidak perlu mencoba memakai lensa kontak. Sebab, biasanya hampir selalu bermasalah pada mata karena pemakaian yang tidam cocok.
Selain itu, jika dalam penggunaan selama dua jam atau lebih mata alami gangguan sebaiknya juga lensa kontak harus segera dilepas.
"Jangan dipaksakan kalau memang matanya tidak cocok. Pertama biasanya akan muncul mata merah, berair. Kalau sudah seperti itu lebih baik dilepas," jata dokter Ine.
Gangguan pada mata akibat memakai lensa kontak biasa terjadi akibat ukuran yang kurang pas ataupun cara pemakaian yang kurang baik.
Dokter Ine menyarankan, saat akan membeli lensa kinta sebaiknya dilakukan pengukuran bola mata agar disesuaikan dengan ukuran lensa kontak.
Baca Juga: Xiaomi Keluarkan Kacamata Pintar, Bisa buat Nelpon hingga Memotret
Sebab, lensa kontak yang menempel di kornea, jika terlalu besar atau terlalu kecil bisa berdampak pada penglihatan nantinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online