Suara.com - Memasuki masa transisi Covid-19 dari pandemi menjadi endemi, pemerintah pun menguatkan upaya perlindungan kesehatan masyarakat dari hulu ke hilir.
Percepatan vaksinasi, tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (Prokes), penguatan testing, tracing, treatment (3T), serta pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat secara luas, terus digencarkan.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Suprapto, menjelaskan terdapat tiga tahapan pandemi Covid-19 menuju endemi.
Pada tahap persiapan, upaya preventif dikatakannya harus dikuatkan. Misalnya perilaku Prokes yang sudah melekat atau tertanam (embed), vaksinasi lebih dari 70 persen, serta penggencaran 3T oleh petugas-petugas yang kompeten.
Kemudian yang kedua adalah tahap transisi, di mana jumlah kasus terkendali dan angka kematian dapat ditekan.
"Pada tahap ini, kehidupan kita masuk grey area (area abu-abu, tidak pasti), semua demi menjaga Prokes dan hidup berdampingan dengan COVID-19,” ujar Agus dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, beberapa waktu lalu.
Ketiga adalah tahap endemi yang bisa kita semua mulai setelah segalanya terkontrol dan harapannya, semua menjadi lebih baik. Endemi, menurutnya, tidak hanya untuk Indonesia, namun juga dunia internasional.
Agus optimis, bila angka kasus semakin turun, tidak terjadi gelombang ketiga pada akhir tahun, serta situasi tetap terkendali seperti saat ini, maka tahun depan ekonomi dapat pulih dan tumbuh di atas 5 persen.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting, sebagai upaya mengendalikan pandemi menjadi endemi, terdapat 2 gerakan yang dapat dilakukan.
Baca Juga: Kembali Dibuka, Ini Aturan dan Syarat Umrah di Masa Pandemi yang Perlu Diketahui
Pertama adalah gerakan defensif berupa ikhtiar menurunkan laju penularan, serta gerakan ofensif yakni dengan meningkatkan kapasitas respon melalui penguatan 3T.
"Kedua adalah gerakan maskerisasi agar masyarakat terus memakai masker dengan benar, harus tetap digaungkan dan tidak boleh berhenti," kata dia.
Campaign Director Gerakan Pakai Masker, Fardila Rachmilliza, juga menegaskan hal yang sama. Menurut dia, masyarakat harus terus diingatkan untuk memakai masker meskipun sudah divaksin, apalagi yang belum.
"Kita ingatkan fakta, bahwa disiplin memakai masker menurunkan risiko penularan hingga 80% dan vaksinasi lengkap bisa menurunkan risiko kematian 73%," jelas Dilla.
Menurutnya, memakai masker saat ini sudah harus sama seperti memakai baju, sehingga harus selalu dikenakan saat bertemu orang lain.
"Penurunan level PPKM yang membuka pelonggaran ini harus diiringi Prokes ketat, kalau perlu, lakukan tes swab antigen sebelum berkumpul,” tutup Dilla.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal