Suara.com - Alergi susu, atau lebih spesifik ke susu sapi, biasanya pertama kali muncul saat masih bayi atau kanak-kanak. Faktanya, ini adalah alergi makanan paling umum pada anak-anak.
Umumnya, alergi susu dibingungkan dengan intoleransi laktosa. Padahal, keduanya cukup berbeda.
Berdasarkan laman Self, alergi makanan bersumber pada sistem kekebalan, sementara intoleransi dipicu sistem pencernaan.
Gejala alergi susu, bisa berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Jadi, sangat penting untuk mengetahui apa yang perlu diwaspadai dan kapan harus memeriksakan ke dokter:
Baca Juga: Anak Alergi Susu, Masih Bisakah Konsumsi Daging Sapi
1. Pembengkakan di wajah dan tenggorokan, atau mengalami mengi
Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, dan mulut, serta mengalami kesulitan bernapas, bisa menjadi tanda bahwa penderita alergi mengalami anafilaksis, reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa.
Ketika Anda mengalami hal ini setelah mengonsumsi produk susu, maka harus segera ditangani secara medis. Perawatannya bisa berupa menyuntikkan epiperin (EpiPen), pemeriksaan di UGD dan tindak lanjut untuk mengontrol reaksi potensial di masa yang akan datang.
2. Denyut nadi cepat
Jika Anda merasa jantung berdebar kencang setelah mengonsumsi produk susu, ini adalah tanda potensial lainnya dari anafilaksis. Dalam hal ini sangat penting untuk mendapat bantuan medis.
Baca Juga: Anak yang Alergi Susu Sapi Rentan Alami Kekurangan Zat Besi
3. Pusing, berkunang-kunang, dan pingsan
Pusing atau bahkan pingsan juga bisa mengindikasikan anafilaksis. Sekali lagi, pergilah ke ruang gawat darurat atau segera hubungi ambulans.
4. Kulit gatal-gatal
Ruam juga bisa menjadi tanda bahwa Anda alergi susu, yang bisa tibul di mana saja dalam beberapa menit hingga jam setelah mengonsumsi produk susu.
Jika Anda merasakan gatal-gatal di wajah atau tubuh, yang terlihat seperti benjolan merah, sekaligus tanda-tanda lain dari reaksi alergi serius, seperti kesulitan bernapas atau masalah pernapasan, segera dapatkan bantuan medis.
Jika tidak, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendeteksi penyebabnya.
5. Mual, muntah, dan diare
Ketika peradangan menyerang saluran pencernaan Anda karena alergi susu, ini dapat memicu sakit perut, muntah, atau bahkan tinja berdarah (terutama pada bayi).
Jadi, jika Anda memiliki bayi yang tidak bisa berhenti muntah setelah minum susu formula beberapa jam setelahnya, segera periksakan ke dokter.
Tetapi perlu diingat, gejala ini bisa tumpang tindih dengan gejala intoleransi laktosa.
Jika masalah perut muncul, pastikan untuk tetap terhidrasi untuk mengganti cairan yang mungkin hilang karena diare atau muntah. Makanlah makanan yang hambar dan rendah serat seperti biskuit, roti panggang, nasi, atau ayam, sampai merasa sedikit lebih baik.
baca juga
-
>
Cegah Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak, Dokter Ajarkan Langkah 3K
-
>
Anak Alergi Susu Sapi, Ini Tips Jaga Kesehatannya di Masa New Normal
-
>
Jenis Susu Formula Ini Bisa Diberikan Kepada Anak yang Alergi Susu Sapi
Komentar
Berita Terkait
-
Mencegah Penyebaran Cacar Monyet selain Menggunakan Vaksin, 2 Hal Ini Juga Diperlukan
-
Daripada Terus Minum Suplemen Vitamin, Lebih Baik Rutin Konsumsi 5 Makanan Ini
-
Hati-hati, Makan Terlalu Cepat Bisa Menggangu Sistem Pencernaan
terpopuler
-
Kondektur Bus Kaget Lihat Penumpang Bersimbah Darah, Ternyata Alat Kelamin Dipotong
-
Jalan Ditutup untuk Hajatan, Perempuan Ini Tetap Lewat Sambil Dorong Motor Lindas Karpet, Netizen: Gak Sopan Banget
-
Potret Petugas SPBU saat Isi Bensin Honda Vario Jadi Sorotan, Sosok di Kantong Dadanya Bikin Publik Salfok
-
Pria Tertangkap Kamera Selipkan Senjata Api Dalam Celana saat Salat di Masjid, Publik Cemaskan Hal ini
-
Suami Maudy Ayunda Atheis, Jesse Choi Baru Mualaf 2 Bulan Lalu