Suara.com - Peristiwa kecelakaan maut yang dialami aktris Vanessa Angel dan sang suami Bibi Ardiansyah di Tol Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021) tentu mengejutkan banyak pihak.
Terlebih dalam kecelakaan tersebut pasangan yang tampak selalu kompak ini meninggalkan putra semata wayang mereka, Gala Sky Ardiansyah yang masih nerusia 1 tahun.
Saat ini Gala masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Surabaya karena ia mengalami memar di bagian dahinya. Hal tersebut disampaikan oleh sahabat Vanessa dan Bibi, Tom Liwafa di akun Instagramnya.
Lelaki yang dijuluki Crazy Rich Surabaya tersebut mengungkap jika sekarang Gala telah didampingi oleh sang istri, karena masih harus melakukan sejumlah pemeriksaan, salah satunya CT-Scan.
"Alhamdulillah baik sekarang sama istri saya dan koleganya, kebetulan tadi dia sudah di-CT scan kondisinya baik hanya luka memar di kepala," ucap Tomli, sapaan akrabnya.
Jika kondisinya membaik, Gala baru akan dipulangkan ke Jakarta, sambil menunggu adik perempuan Bibi yang datang untuk menjemputnya.
Seperti dikutip Kids Health cidera kepala terbagi menjadi dua, yakni eksternal dan internal. Cidera eksternal melibatkan lukanya kulit kepala, sementara internal melibatkan tengkorak, otak, atau pembuluh darah.
Cidera dapat menyebabkan gegar otak, memar, patah tulang, atau pendarahan yang tentunya memerlukan penanganan khusus. Sebagian besar anak dengan cidera otak ringan tidak memerlukan tes medis. Namun dokter sering menyarankan untuk melakukan CT scan kepala jika cideranya dirasa lebih serius.
Tanda-tanda bahwa cedera bisa serius meliputi:
Baca Juga: Tangis Keluarga Sambut Jenazah Vanessa Angel dan Suami di Rumah Duka
- Kehilangan kesadaran selama lebih dari beberapa menit
- Muntah terus menerus
- Kebingungan
- Kejang
- Sakit kepala yang semakin parah
CT Scan kepala adalah tes tanpa rasa sakit yang menggunakan mesin sinar-X khusus untuk mengambil gambar otak, tengkorak, dan sinus pasien, serta pembuluh darah di kepala.
Mesin berbentuk donat akam melingkari kepala, mengambil gambar untuk memberikan penampang otak dari berbagai sudut. Gambar-gambar ini nantinua dikirim ke komputer yang merekam gambar. Itu juga dapat menyatukan mereka untuk membentuk gambar tiga dimensi.
Mengapa Ini Dilakukan?
CT Scan kepala dapat dilakukan untuk:
- Mendeteksi kondisi di otak seperti hidrosefalus (terlalu banyak cairan di ventrikel), pembengkakan, peradangan, pendarahan, dan tanda-tanda cedera
- Mengumpulkan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan ukuran abses, kista, dan tumor
- Menemukan cacat lahir di otak dan tengkorak.
- Mengevaluasi kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan sinus.
- Melihat pembuluh darah yang cacat atau terluka di kepala.
- Menemukan penyebab sakit kepala, kelemahan, atau perubahan status mental.
Secara umum, CT Scan sangat aman, meskipun diperlukan lebih banyak radiasi daripada sinar-X biasa. Setiap paparan radiasi menimbulkan beberapa risiko bagi tubuh, tetapi jumlah yang digunakan dalam CT Scan tidak dianggap berbahaya.
Solusi kontras umumnya aman, dengan insiden reaksi alergi yang sangat rendah. Bicarakan dengan dokter jika memiliki kekhawatiran tentang kemungkinan alergi. Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang obat, pewarna, dan alergi makanan apa pun yang mungkin dimiliki anak.
Beberapa pasien yang berisiko mengalami reaksi alergi terhadap larutan kontras mungkin memerlukan obat-obatan seperti antihistamin atau steroid untuk meminimalkan risiko reaksi yang merugikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern