Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ungkap efektivitas vaksin HPV bisa mencegah kanker serviks seumur hidup jika diberikan pada anak perempuan kelas 5 hingga 6 SD.
Hal ini diungkap dr. Indri Oktaria Sukmaputri, Sub Koordinator Imunisasi Lanjutan dan Khusus Kemenkes RI, yang mengatakan bahwa semakin muda usia anak perempuan disuntik vaksin HPV, efektivitasnya akan semakin baik.
"Perlindungan yang diberikan sangat efektif, dimana perlindungan pada usia kelas 5 dan 6 SD itu dengan pemberian dosis lengkap (2 dosis) bisa berikan perlindungan seumur hidup. Jadi semakin dini dan kita tahu perlindungannya sangat efektif," ujar dr. Indri dalam acara diskusi KICKS, Sabtu (6/11/2021).
Seperti diketahui, human papillomavirus atau virus HPV, khususnya HPV tipe 16 dan tipe 18, jadi penyebab utama kanker serviks atau kanker leher rahim pada perempuan.
Umumnya virus HPV ditularkan melalui aktivitas seksual, yang membuat virus masuk ke rahim.
Sehingga vaksin HPV jadi salah satu cara terampuh mencegah kanker serviks, yang rentan dialami perempuan di usia produktif.
Dengan upaya program vaksinasi HPV sebagai imunisasi wajib pada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD, hal ini bisa mencegah sejak dini terjadinya kasus kanker serviks di Indonesia.
Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa merekomendasikan vaksinasi HPV bisa mulai diberikan saat anak berusia 9 tahun hingga 55 tahun.
Tapi, alasan Kemenkes mentargetkan vaksinasi kelas 5 dan 6 SD atau usia 11 hingga 12 tahun, tak terlepas dari masih adanya praktik pernikahan dini di beberapa daerah.
Baca Juga: Penelitian Inggris Ini Membuktikan Vaksin HPV Bisa Menurunkan Risiko Kanker Serviks
"Rerata pernikahan dini Indonesia di angka 16 tahun, jadi pada usia tersebut saat usia SD, apabila nanti pertama seksual setelah menikah, sudah bisa terlindungi dari virus HPV," tutur dr. Indri.
Hal lain yang perlu diingat, jika kanker serviks adalah penyakit silent killer atau pembunuh diam-diam karena penderitanya tidak mengalami gejala.
Masa inkubasi virus HPV hingga berubah jadi kanker butuh waktu lebih dari 10 tahun. Maka, artinya, seseorang yang mengalami kanker serviks, di tubuhnya sebenarnya sudah sejak lama terpapar virus HPV.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien