Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan kasus baru cenderung lebih banyak dari kemarin. Pada situs worldometers tercatat kasus harian bertambah 517.340 di seluruh dunia.
Lonjakan kasus terjadi di Amerika Serikat yang kembali melaporkan lebih dari 50 ribu kasus, setelah beberapa minggu terakhir sempat melandai. Negara tersebut mendominasi kasus harian pagi ini dengan jumlah 81.282 kasus.
Kasus harian terbanyak kedua dilaporkan Jerman (45.416 kasus), diikuti Inggris (39.329 kasus), dan Rusia (38.058 kasus).
Sedangkan angka kematian juga masih bertambah setiap hari. Tercatat segala global ada 7.449 kematian baru dalam 24 jam terakhir. Amerika Serikat dan Rusia masih mendominasi laporan kematian yang mencapai lebih dari seribu jiwa per hari.
Akibat penambahan tersebut, akumulasi kasus Covid-19 global saat ini tercatat 252,08 juta dengan kematian lebih dari 5,08 juta jiwa, data dikutip dari worldometers per Kamis (11/11) pukul 08.00 WIB.
Korea Selatan Dorong Masyarakat Dapat Vaksin Booster
Lonjakan kasus juga terjadi di beberapa negara Asia. Salah satunya, Korea Selatan.
Negara itu mendorong warganya untuk mengambil suntikan booster vaksin Covid-19 karena lebih banyak lansia jatuh sakit dan mengalami infeksi terobosan pasca vaksinasi. Akibatnya, menambah jumlah kasus infeksi virus corona dengan kondisi serius dan kritis di rumah sakit.
Lonjakan kasus virus corona mulai terjadi pada pertengahan Oktober yang saat itu pasien rawat inap di rumah sakit masih sekitar 300 orang. Dalam waktu kurang dari 1 bulan meningkat menjadi 460 pasien. Dari jumlah pasien yang sakit parah, lebih dari 82 persen di antaranya berusia 60 tahun ke atas.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 9 November: Positif 94, Sembuh 149, Meninggal 0
Son Young-rae, seorang pejabat senior kementerian kesehatan, mengatakan bahwa peningkatan tersebut belum menjadi ancaman bagi sistem perawatan kesehatan Korea Selatan. Karena ada hampir 500 tempat tidur ICU yang sudah disediakan.
Di sisi lain, tingkat keseluruhan infeksi terobosan pasca vaksin di Korea Selatan sebenarnya masih rendah, pada 85,5 orang per 100.000 penduduk.
Namun, jumlahnya terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir, terutama pada kelompok lansia karena perlindungan vaksin berkurang dari waktu ke waktu dan sistem kekebalan lebih lemah dibanding anak muda.
Dari total pasien serius dan kritis dengan infeksi terobosan vaksin dalam delapan minggu terakhir, 93 persen berasal dari orang yang berusia 60 tahun ke atas, menurut data pemerintah, dikutip dari Channel News Asia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan