Suara.com - Diabetes merupakan kondisi yang seharusnya bisa dideteksi sejak dini untuk menghindari komplikasi parah. Sayangnya, banyak gejala diabetes yang seringkali terabaikan hingga berkembang semakin parah.
Padahal, diabetes bisa menjadi penyakit yang mengancam jiwa bila kadar gula darah tinggi tak terkontrol. Salah satu tanda Anda memiliki kadar gula darah tinggi atau diabetes akan terlihat pada bagian pusar.
Diabetes pun terbagi menjadi 2 patologi, yakni ketika pankreas tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup.
Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah sehingga menyebabkan kerusakan tambahan yang substansial pada tubuh.
Ada beberapa gejala klinis yang terkait dengan diabetes pada tahap awal, tetapi komplikasi pasti akan muncul jika kadar glukosa tinggi tidak ditangani.Tanda-tanda gula darah tinggi kronis biasanya bermanifestasi di lengan, kaki dan mata, yang disebabkan oleh neuropati diabetik atau kerusakan saraf.
Tanda-tanda lain dari kadar gula darah tak terkendali termasuk infeksi jamur. Candida adalah ragi yang biasanya tumbuh di area tubuh yang lembab dan gelap.
Infeksi jamur semacam itu dapat terjadi di pusar dan ditandai dengan keluarnya cairan bening atau berwarna. Kulit berkerak, bau menyengat, gatal, dan kemerahan juga merupakan tanda infeksi jamur di pusar.
Jika tanda-tanda ini tidak hilang dengan sendirinya, Anda harus mengunjungi dokter. Meskipun infeksi jamur ini termasuk kondisi yang umum dialami pasien diabetes, tetapi orang dengan kadar glukosa tinggi lebih sering mengalaminya.
"Anda juga harus tahu kalau diabetes bisa membuat penderitanya mengalami keputihan pada waktu-waktu tertentu," jelas ahli dikutip dari Express.
Baca Juga: WHO: Semua Orang Harus Hidup Berdampingan dengan Virus Corona Covid-19
Menurut penelitian di Journal of Pediatric & Adolescent Gynaecology, tampaknya ada hubungan antara gula darah tinggi dan infeksi jamur candida.
Orang dengan diabetes sering memiliki gula darah lebih tinggi dari biasanya dan ragi memakan gula ini. Kemudian, ragi bisa menyebar lebih mudah di dalam tubuh dan kulit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?