Suara.com - Kasus dugaan penyakit sapi gila yang terjadi di Rio de Janeiro membuat otoritas kesehatan Brasil turun tangan.
Pada 4 September Brasil mengonfirmasi dua kasus yang disebut penyakit sapi gila "tak biasa" pada hewan, sehingga memicu penangguhan ekspor daging sapi ke China berdasarkan perjanjian bilateral yang berlaku.
Temuan itu mendorong dikeluarkannya peringatan bahaya kepada pengemas daging yang telah menghentikan ekspor daging sapi ke China.
Pada saat itu Kementerian Pertanian Brasil menekankan bahwa dua kasus yang teridentifikasi di pabrik daging sapi di Negara Bagian Mato Grosso dan Minas Gerais muncul secara spontan dan tidak ada kaitannya dengan pakan yang terkontaminasi, seperti pada penyakit sapi gila umumnya.
Pada Kamis otoritas kesehatan di Kota Rio menyebutkan bahwa institut biomedis federal Fiocruz menandai dua kasus "penyakit prion", yang dapat muncul tiba-tiba pada pasien lansia atau pada populasi lebih muda yang mengonsumsi daging tercemar.
Menurut mereka, dua kasus yang teridentifikasi pada warga di pinggiran Rio itu telah dirujuk ke otoritas kesehatan negara bagian. Usia kedua pasien tidak disebutkan.
Kasus-kasus baru itu dapat semakin menunda keputusan China untuk mencabut larangan daging sapi Brasil.
Larangan itu telah membuat Brasil menghentikan puluhan pengiriman, mengalihkan banyak pengiriman lain, dan membebani ekspor daging sapi dari negara terbesar di Amerika Latin tersebut.
Kementerian Pertanian Brasil dan sejumlah produsen daging sapi utama, seperti JBS SA, Minerva SA dan Marfrig Global Foods SA, belum berkomentar.
Baca Juga: Profil Dani Alves, Bek Veteran yang Pulang ke Barcelona
Berita Terkait
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Lelah dan Sudah Tak Bergairah, Mantan Gelandang Manchester City Putuskan Pensiun
-
Arsenal Terancam Kehilangan Gabriel Magalhaes Dalam Waktu Lama, Arteta Bakal Lakukan Apa?
-
Pencetak Gol Terbanyak Brasil Estevao Willian Kecewa Hasil Imbang Uji Coba Internasional Terakhir
-
Brasil Sulit Tembus Pertahanan Tunisia, Ancelotti Ungkap Tantangan Serius Laga Persahabatan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis