Suara.com - Digitalisasi membuat perkembangan teknologi digital di sektor kesehatan tidak bisa dihindari. Sejumlah temuan bahkan membuat layanan kesehatan semakin mudah diakses oleh masyarakat.
Diakui oleh Direktur Umum Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS, penerapan teknologi membuat efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan meningkat. Di RSCM, perubahan terbesar terlihat pada antrean pasien.
Jika sebelumnya antrean pasien bisa menumpuk di lobi dan ruang pendaftar, sekarang tidak lagi. dr. Lies mengatakan pasien kini bisa mendaftarkan diri dari rumah secara online sebelum berobat.
"Hasilnya, antrean di rumah sakit tidak lagi terlalu menumpuk dan dapat diatur jaga jarak. Ketika pasien dan tenaga kesehatan menjadi pihak yang sama-sama rentan, digitalisasi telah memberikan kemudahan bagi kami untuk bekerja dengan lebih cepat dan akurat untuk memberikan pelayanan yang terbaik," tutur dr. Lies, dalam webinar Rocher Fair, baru-baru ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Chief Information Officer PT Siloam International Hospitals Tbk Ryanto Marino. Ia mengungkapkan pandemi membuat sistem layanan kesehatan di rumah sakit berubah.
Salah satu penyebabnya adalah rasa takut dari masyarakat untuk datang ke rumah sakit, akibat risiko infeksi Covid-19. Maka dari itu, rumah sakit harus memiliki terobosan agar masyarakat yang memiliki kebutuhan akan layanan kesehatan bisa mendapat akses dengan mudah.
"Untuk itu, berbagai terobosan telah kami lakukan agar pelayanan dapat tetap optimal, salah satunya dengan memperkuat platform MySiloam app untuk proses pendaftaran pasien, pembayaran medical checkup, melakukan teleconsultation dengan dokter, dan mendapatkan hasil lab maupun riwayat pengobatan secara digital. Digitalisasi yang kami lakukan juga memudahkan pasien dalam mendapatkan fasilitas homecare," terangnya.
Seluruh terobosan di bidang kesehatan tersebut berhasil meringankan beban pasien. Namun, diperlukan komitmen para pemangku kepentingan di sektor pemerintah, industri, dan komunitas untuk memastikan kemudahan dari infrastruktur digital dapat dinikmati oleh masyarakat luas, terlepas dari latar belakang sosial dan ekonomi.
Head of Medical Good Doctor Technology Indonesia dr. Adhiatma Gunawan mengatakan telemedisin adalah solusinya. Telemedisin bisa membantu masyarakat mendapatkan askes layanan kesehatan di saat sedang terjadi overload capacity di rumah sakit, dan juga membantu masyarakat untuk lebih proaktif terhadap manajemen kesehatan dirinya.
Baca Juga: Polisi Periksa 30 Orang Saksi Dugaan Korupsi Alkes Rumah Sakit Fatimah Makassar
"Kolaborasi layanan adalah hal yang penting dan perlu dilaksanakan. Integrasi data dengan berbagai pemangku kepentingan juga tentunya akan terhubung dengan lebih mudah," terangnya.
Managing Director Roche Diagnostics Asia Pacific Lance Little di kesempatan yang sama mengatakan teknologi digital dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi layanan kesehatan sekaligus menghubungkan pasien, profesional perawatan kesehatan, pembayar, dan pembuat kebijakan dengan cepat.
Roche bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan pemerintah untuk terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi klinis. Menurutnya, layanan kesehatan harus menggabungkan pendekatan berbasis sains, data, dan teknologi.
Bagi tenaga kesehatan, hal ini memungkinkan proses pengambilan keputusan lebih akurat dalam jeda waktu lebih singkat. Bagi pasien, down time yang dialami dalam proses pemeriksaan berkurang dan pengobatan bisa didapatkan dengan lebih cepat.
“Meskipun ada potensi luar biasa, manfaat paling nyata yang ditawarkan digitalisasi pada sistem kesehatan adalah kesempatan untuk mewujudkan visi mereka tentang perawatan proaktif dan pencegahan,” tutup Lance.
Berita Terkait
-
Suasana IGD RS Islam Cempaka Putih, Korban Ledakan SMA 72 Jalani Perawatan
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Raffi Ahmad Gercep! Bawa Fahmi Bo dari Kosan Sederhana ke Rumah Sakit dengan Kamar Perawatan VIP
-
Aset Rp1,4 Triliun Terbengkalai! KPK Ultimatum Pemprov DKI Soal Sumber Waras
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!