Suara.com - Indonesia dan Selandia Baru menegaskan pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara untuk mempercepat dunia keluar dari pandemi COVID-19.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan bilateral dengan Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta di Jakarta pada Senin.
“Saya menyambut baik peningkatan kerja sama kesehatan yang telah dilakukan (oleh kedua negara) selama pandemi,” kata Menlu Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara virtual.
Di antara kerja sama yang dimaksud adalah dukungan 684.400 dosis vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru untuk Indonesia melalui mekanisme berbagi dosis (dose-sharing) yang diterima bulan lalu.
Selain itu, kerja sama kedua negara juga dilakukan melalui Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk meningkatkan kualitas tes COVID-19, serta dengan UNICEF untuk meningkatkan kapasitas kesehatan publik serta sejumlah peralatan medis di Indonesia.
“Sejauh ini, Selandia Baru telah memberikan dukungan pada Indonesia, baik berupa vaksin, ventilator, rapid test, dan juga dukungan untuk Eijkman Institute,” tutur Menlu Retno.
Di lain pihak, Menlu Selandia Baru mengucapkan apresiasi kepada Menlu RI sebagai salah satu ketua bersama COVAX Advance Market Commitment Engagement Group yang berperan memastikan akses vaksin yang setara bagi semua negara.
“Kami sepakat bahwa kerja sama internasional yang erat sangat penting, tidak hanya untuk merespons pandemi tetapi juga upaya menuju pemulihan ekonomi,” ujar Menlu Mahuta.
Kerja sama internasional dalam penanganan pandemi disebutnya telah menjadi fokus keketuaan Selandia Baru di forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) tahun ini.
Baca Juga: Pemkab Malang Gunakan Vaksin Johnson & Johnson untuk Lansia
“Dan saya yakin (isu penanganan pandemi) ini akan menjadi salah satu area prioritas Indonesia selama masa presidensinya di G20 tahun depan,” tutur Mahuta.
Selain beberapa kerja sama bilateral seperti kesehatan, energi, dan ekonomi, kedua menlu juga membahas isu regional di antaranya situasi di Myanmar dan Afghanistan. Indonesia dan Selandia Baru berbagi keprihatinan yang sama atas kondisi keamanan dan hak asasi manusia di kedua negara yang tengah dilanda konflik politik itu.
Kedua menlu juga bertukar pandangan tentang situasi di Indo-Pasifik.
Sebagai mitra wicara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Selandia Baru menegaskan kembali komitmennya terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan upaya mewujudkan perdamaian serta stabilitas di kawasan tersebut.
“Indo-Pasifik adalah suatu kawasan terbuka untuk perdagangan dan investasi, kawasan yang inklusif, kawasan dengan kedaulatan yang dihormati oleh semua negara besar dan kecil, kawasan yang mengupayakan perdamaian dan stabilitas. Saya menegaskan kembali komitmen Selandia Baru untuk Indo-Pasifik dengan ASEAN sebagai pusatnya, dengan wilayah yang berdasarkan aturan hukum yang berlaku termasuk UNCLOS,” kata Menlu Mahuta.
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?