Suara.com - Perusahaan biotek Jepang telah mengembangkan sebuah teknologi tes skrining menggunakan cacing kecil untuk mendeteksi tanda awal kanker pankreas dalam urine. Harapannya, cara ini dapat meningkatkan skrining rutin.
Teknologi baru ini menggunakan urine karena cairan tubuh pasien kanker memiliki bau yang berbeda dari orang sehat. Sebelum ini, anjing telah dilatih untuk mendeteksi penyakit dalam sampel napas atau urine.
Hirotsu Bio Science pun menciptakan sebuah inovasi dengan memodifikasi genetik cacing C. elegans. Cacing ini berukuran panjang sekitar satu milimeter tetapi mempunyai indera penciuman yang tajam.
Cacing ini dimaksudkan untuk bereaksi terhadap urine penderita kanker pankreas, yang terkenal sulit dideteksi sejak dini.
"Ini adalah kemajuan teknologi yang besar," ujar CEO Takaaki Hirotsu dalam konferensi pers, Selasa (16/11/2021), mengutip Medical Xpress.
Selain mendiagnosis kanker pankreas, teknologi ini juga dapat membantu meningkatkan skrining rutin karena sampel urine dapat dikumpulkan di rumah tanpa perlu ke rumah sakit.
"Apabila cacing tersebut 'membunyikan alarm', pasien akan dirujuk ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut," sambungnya.
Hirotsu berharap teknologi dapat membantu meningkatkan prevalensi deteksi kanker di negaranya karena dalam beberapa waktu belakangan mengalami penurunan tingkat skrining, terlebih selama pandemi virus corona ini.
Snag CEO dan Universitas Osaka merinci tekonologi deteksi kanker menggunakan cacing C. elegans ini dalam studi bersama yang terbit awal tahun ini di jurnal peer-review Oncotarget.
Baca Juga: Eks Petinggi Demokrat Max Sopacua Meninggal Dunia, Dikabarkan Sakit Kanker Paru-paru
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?