Suara.com - Setelah varian Delta, kini kembali ditemukan varian Covid-19 di Afrika Selatan yaitu virus corona Varian B.1.1.519
Pakar Kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti Virus corona Varian B.1.1.519 ini sudah memiliki banyak mutasi, bahkan disebut-sebut varian ini sudah lebih dari 30 kali bermutasi, sehingga diprediksi bermutasi lebih banyak dari varian Delta.
"Makin banyak mutasi yang ada tentu akan makin mengkhawatirkan tentang kemungkinan dampaknya. Mengkhawatirkan artinya harus waspada dan diteliti mendalam secara ilmiah," ujar Prof. Tjandra lewat keterangannya yang diterima suara.com, Jumat (26/11/2021).
Meski patut diperhatikan, kata Prof. Tjandra bukan berarti varian ini lebih berbahaya. Itulah kenapa perlu dilakukan analisa ilmiah lebih lanjut.
Pakar yang juga Mantan Dirjen P2P sekaligus Kepala Balitbangkes RI itu mengungkap bahwa kajian ilmiah saat ini menunjukan, varian baru diduga akan sedikit berdampak terhadap penularan Covid-19, namun belum diketahui lebih cepat atau lebih lambat.
"Belum terlalu jelas apakah akan ada dampak pada 4 hal lain, yaitu beratnya penyakit, diagnosis dengan PCR dan antigen, infeksi ulang dan vaksin. Biasanya perlu waktu beberapa minggu barulah semua informasi lebih jelas," imbuh Prof. Tjandra.
Selain itu, mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu juga menganggap bahwa sudah ada beberapa negara yang melakukan pembatasan, terhadap pendatang dari negara yang terjangkit. Bahkan beberapa di antaranya mengetatkan aturan karantina bagi pendatang.
"WHO akan rapat dalam hari-hari ini untuk menentukan apakah varian B.1.1.529 akan masuk kelompok Variant under investigation (VUI), atau akan masuk Variant of Interest (VOI) atau Variant of Concern (VOC)," tuturnya.
Adapun hal yang perlu diperhatiian apabila varian masuk kategori VOI dan VOC yang berarti membuat varian tersebut akan diberi nama sesuai urutan Yunani, yakni Alpha, Beta, Delta dan sebagainya.
Baca Juga: Yuri SNSD Dikonfirmasi Negatif Covid-19
"Ada yang memperkirakan tapi belum pasti mungkin akan diberi nama Nu, kalau memang jadi VOI atau VOC, kalau VUI maka belum diberi nama khusus," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru