Suara.com - Varian baru virus corona Covid-19 yang dikenal dengan varian B.1.1.529 ini sedang menimbulkan kekhawatiran, karena memiliki mutasi dua kali lebih banyak dibandingkan varian Delta yang menjadi varian dominan.
Para ahli virologi menemukan varian baru virus corona Covid-19 ini pertama kali di Botswana. Kemudian, varian B.1.1.529 ini menyebar sangat cepat hingga mengungguli varian lainnya di wilayah Afrika Selatan.
Sebenarnya dilansir dari NPR, belum jelas mutasi dari varian B.1.1.529 ini membuatnya lebih menular dan memicu infeksi yang lebih parah dibandingkan varian virus corona Covid-19 lain atau tidak.
Tapi, para peneliti mengatakan tingginya jumlah mutasi pada protein lonjakan mungkin membuat varian baru virus corona Covid-19 ini lebih mudah menginfeksi orang.
Melalui unggahan Twitter, dr Adam Prabata pun menunjukkan sebuah video mengenai beberapa poin yang membuat varian baru virus corona B.1.1.529 membuat heboh di Afrika Selatan dan memicu kekhawatiran.
Pertama, varian baru virus corona terdeteksi di Afrika Selatan dengan jumlah mutasi yang tinggi. Sehingga, varian ini dikhawatirkan bisa menular lebih cepat dan menghindari kekebalan tubuh.
Kedua, varian baru virus corona B.1.1.529 berhasil terdeteksi dari sampel yang dikumpulkan pada rentang waktu 12-20 November 2021 dari Gauteng, Afrika Selatan sebanyak 77 sampel, Botswana 4 sampel, dan Hong Kong 1 sampel dari orang yang baru saja berpergian ke Afrika Selatan.
Ketiga, varian baru virus corona B.1.1.529 ini terdeteksi oleh satu uji PCS tertentu atau sebelum sekuensing genom yang membantu para ahli melacak penyebarannya.
Keempat, varian baru virus corona B.1.1.529 ini juga ditemukan telah meningkatkan pesat di Gauteng, Afrika Selatan. Para ahli pun menduga varian baru ini mungkin sudah ada di sebagian besar wilayah lainnya di Afrika Selatan.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona B.1.1.529 di Afsel, Apa yang Diketahui Sejauh Ini?
Saat ini, para ahli bisa membuat beberapa prediksi mengenai dampak mutasi varian baru virus corona tersebut. Tetapi, signifikansinya tidak pasti dan vaksin Covid-19 tetap menjadi langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari infeksi parah.
Sementara itu dilansir dari CNBC, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sampai menggelar rapat darurat khusus untuk membahas varian baru virus corona B.1.1.529 ini.
WHO akan membahas tingkat efektivitas vaksin Covid-19 dan perawatan medis yang tepat untuk varian baru virus corona Covid-19 B.1.1.529 tersebut.
"Kami belum tahu banyak tentang varian baru ini. Tapi, kami sudah tahu kalau varian baru ini memiliki sejumlah besar mutasi. Jika varian virus corona memiliki banyak mutasi, ini pasti akan mempengaruhi perilaku virus tersebut," kata Dr. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.
Sekarang ini, Inggris telah membuat larangan penerbangan dari 6 negara Afrika, termasuk Afrika Selatan untuk mencegah penyebaran varian baru virus corona B.1.1.529.
Di samping itu, Tulio de Oliveira, ilmuwan Afrika Selatan mengatakan sekarang ini para ilmuwan Afrika Selatan sudah mendeteksi lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan, yakni bagian dari virus yang mengikat sel-sel dalam tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan