Suara.com - Gangguan pencernaan biasanya bukan masalah kesehatan serius, tetapi bisa mengganggu aktivitas dan memicu ketidaknyamanan. Gejala gangguan pencernaan juga cukup luas, tidak hanya sekadar sakit perut.
Gangguan pencernaan yang juga dikenal sebagai dispepsia, merupakan rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut yang terkait dengan kesulitan mencerna makanan.
Mulas dan refluks asam termasuk dua kondisi yang menggambarkan gangguan pencernaan. Tapi, banyak orang yang belum menyadari bahwa nyeri dada pun bisa menjadi gangguan pencernaan, tidak hanya serangan jantung.
Karena itu, penting sekali untuk mempelajari gangguan pencernaan supaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau salah diagnosis. Menurut Guts UK dilansir dari Express, hampir semua orang pernah mengalami gangguan pencernaan dari waktu ke waktu, terutama setelah mengonsumsi makanan berat, pedas atau berlemak.
"Terkadang, kita juga mengalami gangguan pencernaan ketika makan terburu-buru atau terlalu banyak makan dan minum," kata Guts UK.
Beberapa tahun lalu, tukak lambung dan duodenum merupakan penyebab umum gangguan pencernaan, tetapi sekarang lebih jarang terdeteksi. Semakin banyak orang menderita refluks terkait gangguan pencernaan.
Karena, asma yang diproduksi di perut mereka bisa membuat refluks kembali ke kerongkongan. Adapun gejala gangguan pencernaan setelah makan atau minum, termasuk:
- Mulas atau perasaan terbakar di dada setelah makan
- Merasa kenyang dan kembung
- Merasa sakit
- Bersendawa dan kentut
- Makanan atau cairan terasa pahit di dalam mulut
Gangguan pencernaan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Tapi, dokter juga bisa merekomendasikan obat-obatan untuk meredakan rasa terbakar atau nyeri di dada akibat gangguan pencernaan.
Banyak orang mengira bahwa sakit punggung dan sakit perut sekaligus merupakan gejala dispepsia. Menurut NHS, sakit perut dan sakit punggung biasanya bukan tanda dispepsia.
Baca Juga: Cegah Varian Omicron, Masa Karantina Kedatangan Luar Negeri Jadi 7 Hari
Jika Anda mengalami nyeri di punggung atau perut, Anda mungkin mengalami konstipasi daripada dispepsia.
Sembelit adalah kondisi sementara di mana Anda mengalami kesulitan mengosongkan usus Anda atau sulit buang air besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien