Suara.com - Kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri pada anak-anak telah terjadi di banyak daerah. Temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), KLB difteri paling banyak ditemukan di Kalimantan Barat.
Plt. Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., mengungkapkan bahwa KLB itu terjadi akibat penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional hanya mencapai 58,4 persen dari target 79,1 persen.
"Untuk kasus difteri, kalau (hasil) surveilans di minggu ke-45 atau sampai dengan awal Oktober, dilihat dari laporan yang masuk ada 170 kasus. Tapi yang diperiksa di laboratorium, yang positif itu ada 23 kasus yang terkonfirmasi. Paling banyak ada di Kalimantan Barat, terutama Pontianak, Singkawang," kata dokter Maxi dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/11/2021).
Ia menjelaskan bahwa kriteria KLB difteria menurut Kemenkes, jika ditemukan 1 kasus suspek tang telah terkonfirmasi dari hasil pemeriksaan laboratorium atau pun ditemukan satu kasus suspek yang mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus positif.
Selain di Kalimantan Barat, KLB difteri itu juga telah ditemukan di 16 provinsi lainnya, lanjut Maxi. Beberaoa di antaranya, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Papua.
"Kami sudah surveilans KLB yang dilaporkan setiap bulan. Saya katakan, khususnya difteri yang sudah kami deteksi terjadi KLB," ucapnya.
"Jadi cakupan imunisasi dasar lengkap, termasuk cakupan anak sekolah, yang rendah itu punya potensi untuk terjadi KLB penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," tambah Maxi.
Selain difteri, Kemenkes juga menemukan KLB penyakit campak dan rubell di belasan provinsi.
Kemenkes mencatat, kasus positif campak sudah tersebar di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi. Kemudian rubella ada di 40 kabupaten/kota juga di 17 provinsi, terutama di pulau Jawa. Selain itu juga ditemukan di Lampung, Banten, dan Sumatera Barat.
Baca Juga: Panduan Agar Imunisasi Dasar Anak Tetap Lengkap di Masa Pandemi
Berita Terkait
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Apa itu Difteri? Bisa Menular Lewat Percikan Air Liur Anak-Anak di Sekolah
-
Waspada Difteri! Kenali Penyebaran, Gejala, dan Pengobatannya
-
Apa Itu Difteri? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Penyakit Rongga Mulut
-
Jangan Asal Konsumsi! Ini 3 Makanan yang Aman untuk Penderita Difteri
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital