Suara.com - Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember membawa pesan genting terkait penanganan dan pencegahan HIV-AIDS di masa pandemi.
Berdasarkan laporan terbaru dari UNAIDS, kematian karena HIV-AIDS akan bertambah 7,7 juta dalam 10 tahun ke depan, jika akses untuk mendapatkan pengobatan belum juga terjangkau dan merata.
Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima mengatakan proses penanggulangan HIV-AIDS terbentur dengan penanganan pandemi Covid-19. Pembatasan mobilitas masyarakat misalnya, menghambat pencegahan dan pengobatan HIV di populasi rentan. Program-program lainnya seperti edukasi di sekolah pun terhenti gara-gara pandemi.
"Sudah saatnya pemimpin-pemimpin dunia mengambil sikap. Kita tidak bisa memilih untuk mengatasi Covid-19 atau AIDS saja hari ini. Keduanya harus dilakukan bersamaan jika ingin sukses," tutur Byanyima, dalam keterangan resmi di situs UNAIDS.
Pandemi yang terjadi membuat menurunnya angka tes HIV di banyak negara. Berdasarkan laporan UNAIDS, 65 persen negara-negara di dunia mengakui adanya hambatan dalam pencegahan HIV dan pengobatan AIDS.
Laporan UNAIDS mengungkap, proses pengobatan dan pencegahan kematian karena AIDS mengalami peningkatan signifikan dalam 5 tahun terakhir. Sayangnya, tidak demikian dengan laju penularan HIV, yang bertambah 1,5 juta pada tahun 2020.
Laporan ini juga menyebut peningkatan kasus HIV terbanyak terjadi di benua Afrika, dengan 6 dari 7 kasus HIV baru terjadi pada perempuan remaja. Risiko tertular HIV pada kelompok gay, biseksual, pekerja seks, dan pengguna narkoba juga meningkat hingga 25-35 kali lipat.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan tahun ini menjadi peringatan 40 tahun sejak pertama kali HIV ditemukan. Proses kemajuan dalam penanganan dan pencegahan sudah jauh lebih baik, masih bisa ditingkatkan untuk mengejar target mengakhiri epidemi HIV pada tahun 2030.
"Perlu upaya yang lebih serius dan solidaritas internasional untuk bisa mencegah kenaikan kasus HIV di tengah pandemi," katanya.
Baca Juga: Sebenarnya 1 Desember Hari Apa?
Banyima mengatakan untuk bisa memeratakan akses terhadap tes dan pengobatan HIV, perlu komitmen kuat dari para pemangku kepentingan. Salah satunya, meringankan atau bahkan menghilangkan sama sekali hukuman pidana pada kasus-kasus yang terkait dengan HIV-AIDS dan mengedepankan pendekatan kesehatan.
"Tidak mudah mengakhiri kesenjangan untuk menghentikan HIV-AIDS. Butuh komitmen politik besar dan uang yang banyak. Persimpangan ini menjadi tanggung jawab para pemimpin dunia, apakah ingin mengambil langkah yang nyata demi hasil yang memuaskan atau tetap setengah-setengah seperti sekarang," tegasnya.
Berita Terkait
-
Heboh Grup 'Gay Surakarta dan Sekitarnya' di Facebook, KPA Solo Buka Suara
-
CEK FAKTA: Benarkah HIV Tidak Berbahaya dan ARV Hanya Propaganda?
-
Kenapa Nikita Mirzani Laporkan Fitri Salhuteru? Ini Akar Masalahnya
-
2 Kali Mangkir di Kasus Fitnah Nikita Mirzani Idap HIV, Fitri Salhuteru Bakal Dijemput Paksa?
-
Tes HIV di Apartemen Mares 3 Depok Diwarnai Ketegangan
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya