Suara.com - Kecemasan, ketidakpastian, isolasi, serta tekanan pandemi virus corona telah berdampak pada banyak orang dari segala usia, terutama pada remaja atau dewasa muda.
Sebuah survei baru menemukan bahwa para remaja dan orang-orang usia dewasa muda telah menghadapi sejumlah perjuangan terberat selama masa pandemi ini.
Studi yang dilakukan terhadap orang Amerika berusia 13 hingga 56 tahun menunjukkan bahwa pandemi merupakan sumber utama stres. Banyak dari mereka mengatakan bahwa beberapa bidang dalam hidupnya menjadi lebih sulit.
Namun, ada hasil yang mencolok di antara para Generasi Z (usia 13 hingga 24 tahun), yakni gangguan dengan dampak yang nyata dalam masalah pendidikan, pertemanan, serta hubungan asmara.
Menurut CNBC, 46% Gen Z dalam survei ini mengatakan pandemi telah mempersulit mereka dalam mencapai tujuan pendidikan atau karir, dibanding 36% Milenial dan 31% Gen X.
Kesenjangan juga terihat dalam hal asmara, dengan 40% Gen mengatakan mengalami kesulitan.
Sebanyak 45% Gen Z juga mengatakan mereka kesulitan mempertahankan hubungan baik dengan teman, dibanding 39% Gen X.
Sekitar setengah dari peserta yang lintas generasi, termasuk Gen Z, mengatakan bahwa pandemi membuat mereka sulit untuk bersenang-senang dan menjaga kesehatan mental.
Temuan ini konsisten dengan apa yang dilihat oleh para ahli kesehatan dan pendidikan. Setelah berbulan-bulan sekolah daring dan interaksi sosial terbatas, para remaja dan dewasa muda melaporkan tingkat depresi dan kecemasan mereka menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: Dibanding Generasi Milenial, Gen Z Berpikir Ukuran Mr P Penting untuk Kepuasan Seksual
Menurut dokter anak di Rumah Sakit Anak Seattle, AS, Cora Breuner, dampak besar pada anak-anak dan remaja sebgian terkait dengan perkembangan otak.
"Ini berarti, kaum muda juga tertinggal dalam keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi stres dan membuat keputusan," tandas Breuner.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota