Suara.com - Influencer Rory Asyari mengingatkan para pejuang diet untuk waspada terhadap snack attack. Apa itu?
Snack attack adalah serangan snack atau hasrat ingin ngemil yang menggebu-gebu, dan kerap tidak bisa ditolak pejuang diet.
Tapi Menurut Rory, ngemil untuk pejuang diet tetap diperbolehkan asal mengonsumsi camilan yang tepat, bukan yang tinggi garam, gula dan lemak (GGL).
Sehingga cemilan sebaiknya tidak digoreng, atau tidak mengandung banyak gula, dan tidak tinggi natrium yang banyak ditemukan dalam snack kemasan.
Rory kemudian mencontohkan beberapa camilan yang kerap ia buat. "Aku tuh kalau lagi mau ngemil suka bikin pisang bakar, pisang rebus, atau beli siomay," ungkap Rory dalam sebuah webinar, Rabu (8/12/2021).
Memilih camilan, menurut Rory juga akan membuat tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit katastropik kronik, seperti jantung, kolesterol, diabetes, hingga stroke.
"Apa yang bisa kita camilin, tapi tetap sehat bikin badan kita nggak melar misalnya, karena obesitas risikonya berbagai macam penyakit dan tidak enak di badan," tutur Rory.
Selain itu, beberapa waktu lalu Ahli Gizi Arti Indira mengatakan mengonsumsi banyak camilan bisa melemahkan kinerja sel imun untuk melawan penyakit.
Ini karena camilan bisa menggeser asupan nutrisi dari makan pokok yang harusnya diperoleh tubuh.
Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Cukup Pakai Bahan Alami Ini
"Karena camilan tidak memegang porsi asupan nutrisi yang banyak, di makanan kita. Jumlah camilan porsinya sehari hanya dibutuhkan 10 sampai 15 persen dari makanan kita," ujar dr. Arti dalam acara diskusi bersama Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jaya, Kamis, 2 September 2021.
Berita Terkait
-
Berat Hanya 22 Kg, Influencer Ini Tewas Karena Diet Buah
-
Audy Item Buka-bukaan Soal Obesitas yang Pernah Dialaminya: Lebih dari Sekadar Diet dan Olahraga!
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Intermittent Fasting: Diet Populer dengan Manfaat dan Risiko Kesehatan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah